PENDAHULUAN
Translit Kitab "PERHIASAN
BAGUS"
Karya : Syekh Usman bin Abdullah bin 'Aqil
bin Yahya Alwi.
--------------------------------------------------------------------------------
SEPATAH KATA
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Sahabat-sahabat seiman,
Dengan memanjatkan rasa Puji dan Syukur
kehadirat Alloh Subhanahu Wata'ala, Sholawat dan Salam kepada Baginda
Rosululloh SAW, pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan translit kitab
yang berjudul "PERHIASAN BAGUS" untuk kaum perempuan, karya Syekh Usman
bin Abdulloh bin 'Aqil bin Yahya Alwi Rohimalloh, dari tulisan arab
Jakarta kedalam latin Indonesia.
Syekh Usman bin Abdullah bin 'Aqil bin
Yahya Alwi adalah Ulama asal betawi yang hidup pada abad ke 18 Masehi,
Kitab-kitab yang dikarangnya banyak digunakan oleh kebanyakan majlis taklim di
Jakarta, khususnya majlis taklim / pengajian kaum muda dan remaja.
Kami
sangat tertarik mentranslitkan kitab ini, karena disamping dapat sebagai pedoman nasehat kita
dalam kehidupan sehari-hari, kitab ini merupakan karya besar dari almarhum yang telah
dikarang pada tahun 1312 Hijriah atau
sekitar tahun 1890 Masehi.
Dan
kitab ini walaupun lebih dari 100 tahun yang lalu ditulis, akan
tetapi makna yang terkandung masih tetap ada relevansinya dengan kehidupan
saat sekarang di abad 20 Masehi ini, bahkan kitab ini
menggambarkan kehidupan saat ini,
dimana akibat terjadinya arus
globalisasi telah terjadi dekadensi
moral, yang merubah perilaku manusia kepada kehidupan yang cenderung tidak menghormati ajaran yang
disyariatkan Agama Islam.
Untuk itu dengan berpedoman Al-Qur'an dan
Hadist serta ittifak Ulama, kami ingin mengajak terutama
untuk diri saya, anak dan keturunan saya,
keluarga saya serta kita semua untuk
kembali kepada syariat Agama Islam, yaitu dengan mengamalkan apa-apa
yang diperintahkan oleh Alloh Subhanahu
Wata'ala dan Rosululloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam. Dan
salah satu caranya adalah dengan mengamalkan apa-apa
yang terkandung di dalam kitab ini dalam kehidupan kita sehari-hari.
Insya Alloh, translit ini bermanfaat untuk
kita semua, khususnya buat anda yang
membacanya. Amin..
Jazakallohu Khoyron.
JAKARTA, 26 OKTOBER 1992
Alfakir,
Ny. Retno Wahyudiaty, SE.
KATA PENGANTAR dari PENGARANG KITAB
Bismillahirrohmanirrohim,Alhamdulillahi robbil
'alamin, Wassholatu wassalamu 'ala sayyidina muhammadin, wa'ala alihi
washohbini ajma'in.
Waba'du ; Kemudian daripada itu maka adalah
ini sebuah risalah ada didalamnya himpunan beberapa hadist Nabi Sollollohu
'Alaihi Wasallam didalam perihal pengajaran kebajikan, beserta beberapa
perkataan segala ulama.
Didalam
pengajaran ini dipindahkan sekaliannya pada bahasa melayu Jakarta dengan
setengahnya lagi tiada disebut lafaz arabnya .
Dinaqol sekalian itu dari kitab yang
mu'tamat, pengajaran ini khusus dibuat kepada anak-anak perempuan sekalipun
pengajaran itu patut juga juga diajarkan kepada anak laki-laki.
Bermula bahwa gunanya pengajaran itu
memperolehkan lima rupa daripada keuntungan besar bagi yang belajar padanya.
Maka orang yang mendapat lima keuntungan besar itu maka ialah manusia yang
paling baik dan paling bagus dan paling mujur dari dunia sampai di akhirat.
Maka hendaklah disebut disini lebih
didahulukan lima rupa keuntungan besar itu dengan satu-persatunya ditulis dengan
hurup besar kemudian diiringi padanya dengan hurup ilwas, dengan sebutan
beberapa kebajikan yang mengikut padanya lagi, yaitu supaya yang membaca
pada risalah ini dan yang mendengar
padanya boleh mendapat roghib dan mendapatkan segala keuntungan besar itu
beserta segala kebajikan yang mengikut padanya, juga dengan mengamalkan
pengajaran tersebut didalam risalah ini.
Sebagai lagi bahwasanya pengajaran yang di
dalam risalah ini sesungguhnya ia membaguskan dan meriaskan pada yang membaca
padanya dengan mendapakan lima rupa keuntungan beserta itu.
Maka dari itu dinamakan risalah ini
"PERHIASAN BAGUS".
5
RUPA KEUNTUNGAN BESAR :
Bermula inilah sebutan lima rupa keuntungan
besar itu satu-persatunya :
1.. Dapat berlaku dengan kelakuan yang baik,
maka ialah kelakuan yang terpuji pada Alloh
Ta'ala dan pada Rasulnya.
Orang yang dapat berlaku dengan kelakuan
yang baik ini meskipun ia bukan daripada orang yang berasal (baik), maka
kelakuannya yang baik itu meninggikan pangkatnya dan membaguskan sebutan namanya
dan menguatkan kepercayaan dan menyukakan hati orang-orang kepadanya.
Adapun orang yang mempunyai kelakuan jahat
meskipun ia daripada orang yang berasal (baik), maka kejahatan kelakuan itu
merendahkan pangkatnya dan membusukkan sebutan namanya dan menghilangkan
kepercayaan dan membencikan hati (orang lain) kepadanya.
2.. Dapat berperangai yang baik,
yaitu dengan budi bahasa dengan perkataan
yang baik dan banyak sabar serta banyak merasa malu dan tiada dengki dan tiada
dendam dan tiada busuk hati dan tiada suka mencuri, tiada mengkata-katai orang
atau mengumpat orang.
Maka inilah daripada perangai segala
Anbiya' dan Auliya' dan Sholihin, maka orang yang dapat berperangai baik ini
tentulah kelakuannyapun menjadi baik, maka dapatlah ia segala kebajikan yang
telah tersebut itu beserta dapatlah ia pula di akhirat segala kesenangan surga
beserta keredoan Alloh Ta'ala.
Adapun orang yang berperangai jahat, maka
tentulah kelakuannyapun jahat, maka dapatlah ia segala kerugian yang telah
tersebut beserta murka Alloh Ta'ala jua adanya.
3..
Dapat masuk surga beserta keredhoan Tuhan 'Azza Wajalla,
maka inilah keuntungan yang terlebih besar
sebab ada didalam surga itu segala rupa nikmat-nikmat besar daripada rupa-rupa
makanan dan buah-buahan dan segala minuman dan segala perhiasan dan segala
kerajaan dan segala kesenangan, sekalian itu yang amat bagus dan amat enak yang
belum pernah dilihat dengan mata atau dengar dengan kuping akan seupama
kebagusan surga itu.
Meskipun ia tatkala di dunia menanggung
kemiskinan atau kesukaran atau kesakitan, maka tiadalah menjadi suatu kerugian
atasnya, malah kemiskinannya itu akan menambahkan derjatnya di dalam surga
dengan segala nikmatnya jua adanya.
4..
Dapat selamat daripada api neraka,
maka keselamatan itulah peruntungan yang
amat besar, sebab bahwasanya siksa api neraka itu terlalu amat keras.
Bermula jikalau seorang kena terbakar
sedikit dari badannya dengan api dunia maka bagaimanalah sakitnya itu, maka
apalagi jika terbakar badannya semua, maka apalagi jika dengan api neraka yang
terlebih berganda-ganda panasnya, dan menganguskan sekalian badan.
Tiap-tiap mati dari terbakar itu dihidupkan
lagi supaya selamanya ia merasakan siksa terbakar hangus itu, tiada hingganya
lagi beserta murka Alloh Ta'ala atasnya.
Maka orang yang terkena masuk neraka itu
meskipun ia tatkala didunia mempunyai segala kekayaan atau segala kerajaan dan
kesenangan maka tiadalah itu berguna lagi. Dan hilanglah sekalian itu dimasa
matinya, maka apalagi ketika itu ia melihat dirinya itu hendak dimasukkan ke
api neraka.Maka orang yang dapat selamat daripada api neraka ialah orang yang
beruntung besar jua adanya.
5..
Dapat selamat dari pada bahaya dunia, yaitu seperti dapat dimaki atau dipukul,
atau dapat dibui atau dibuang atau dapat lain kesakitan hukum, maka orang yang
dapat selamat daripada segala bahaya ini, maka ialah yang beruntung sekalipun
ia sebagaimana kemiskinannya.
Adapun orang yang dapat suatu daripada
bahaya ini meskipun ia kaya besar, maka tiadalah berguna kekayaannya itu adanya
melainkan kesialan.
Bermula bahwasanya lima rupa keuntungan
besar itu didapatkannya Insya Alloh Ta'ala dengan mengamalkan pengajaran yang
ada di dalam risalah ini.
Maka patut sekali bagi tiap-tiap ayah-bunda
bahwa ia meriaskan anak-anaknya dengan perhiasan bagus, yakni mengajarkan
anak-anaknya dengan pengajaran yang ada didalam risalah ini.
Demikian pula patut bagi suami bahwa
mengajarkan istrinya supaya sekalian mereka itu boleh mendapatkan lima
keuntungan tersebut, yang terlebih baik dan terlebih berguna daripada perhiasan
emas-intan, sebab bahwasanya perhiasan emas-intan gunanya sementara dimasa
hidupnya didunia, kemudian jika ia mati jatuh pada orang lain.
Adapun ini "perhiasan bagus"
gunanya mendapatkan lima keuntungan besar itu dari dunia terus ke akhirat,
kekal kesenangannya selama-lamanya jua adanya.
Sebahagian lagi bermula bahwasanya
pengajaran yang mendapatkan lima keuntungan besar itu ialah ia tergantung
pendapatannya dengan mengajarkan segala yang wajib-wajib yang tersebut didalam
sembilan pasal di awal risalah ini, beserta meninggalkan segala yang haram yang
tersebut didalam sembilan pasal yang diakhir risalah ini.
Maka menjadilah jumlah pasal-pasal yang
didalam risalah ini delapan belas pasal, inilah satu-satu adanya .
PASAL 1
Kewajiban Syara'(Hukum Alloh) atas Ibu dan Bapak
--------------------------------------------------------------------------
Menyatakan kewajiban Syara'(Hukum Alloh)
atas ibu-bapak, bahwa mengajarkan anaknya dengan pengajaran yang baik sebagai barang
yang tersebut di dalam risalah ini, yang dengan pengajaran ini maka anaknya
boleh mendapatkan lima rupa keuntungan besar dan boleh anaknya menjadi
bercahaya matanya beserta beberapa pahala bagi keduanya.
Adapun jikalau keduanya itu (ibu-bapak)
tiada mengajarkan anaknya maka dikhawatirkan bahwa anaknya itu mendapat
perangai jahat, teristimewa pula jika ia bercampur dengan anak yang berperangai
jahat dikhawatirkan kesudahannya itu ia akan menyusahkan ibu-bapaknya.
Sebagai lagi diriwayatkan, bahwa di hari
qiyamat bahwa anak-anak atau istri yang tiada di ajarkan kebajikan oleh
bapaknya atau oleh suaminya hingga mereka itu melihat siksa, maka mereka itu
balik mendakwa atas ibu-bapaknya atau suami.
Inilah hadistnya dari kitab Ihya-Ulumiddin
:
"Awwalu maa yata'alaqu birrojuli
yaumal qiyamati ahluhu wawaladuhu fayu'qifunahu baina yadayyillahi ta'ala,
fayaquluna yaa robbana khuzlana bihaqqina minhu fainnahu maa 'allamana maa
najhalu".
Artinya :
Mula-mula bergantung pada seorang dihari
qiyamat yaitulah anak istrinya pada khadirot Alloh Ta'ala, maka berkata
anak-istri itu :"Wahai Tuhan kami ambil hak kami dari padanya sebab
bahwasanya ia tiada mengajarkan kami barang yang tiada kami mengetahui".
Adapun dari perihal anak-anak itu maka
hendaklah ia mengetahui sungguh-sungguh bahwa ibu-bapaknya punya pengajaran
padanya, punya perintah atasnya dengan mengerjakan segala kebajikan, dan punya
larangan atasnya daripada segala kejahatan.
Maka semua itu dari sebab ia amat sayang
padanya, karena dia mendapatkan pada lima keuntungan besar itu, dan karena
menyelamatkan daripada segala kejahatan dunia dan akhirat.
Adapun perihal pengajaran yang wajib pada
anak-anak maka yaitu :
Ilmu mengenal Tuhan Alloh Azza Wajalla
dengan segala Sifat-Nya yang wajib, dan Ilmu rukun-rukunan seumpama yang ada
dikitab "Babul Manan" atau kitab "Irsyadul Anam" dan
membaca doa-doa dan dzikir-dzikir seumpama yang ada dikitab "Maslikul
Akhyar", dan menjauhkan segala bid'ah sebagaimana tersebut dikitab
"Manhajal Istiqomah".
PASAL 2
Wajib Ta'at dan Hormat kepada Ibu & Bapak
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan bahwa wajib pada seorang membuat
ta'at dan hormat kepada ibu-bapak, maka wajibnya itu dengan Perintah Alloh
Ta'ala didalam Al-Qur'an.
Firman Alloh Ta'ala :
"Wawash-shoynal insana biwalidayhi
ihsana"
Artinya :
Aku perintahkan manusia akan membuat
kebajikan kepada Ibu-Bapaknya.
Adapun artinya membuat kebajikan kepada
keduanya itu yaitu mendengarkan dan menurut perintahnya dan memberi hormat
kepadanya, senantiasa menyenangkan hatinya dan menjauhkan kemurkaannya atau
kejengkelannya, dan jangan mengeluarkan perkataan kasar kepadanya.
Firman Alloh Ta'ala :
"Falaa taqul lahuma ufin wala
tanharhuma waqullahuma qawlan kariman".
Artinya :
Maka jangan engkau berkata kepada
ibu-bapak engkau perkataan yang kurang hormat seperti kata "Ufh", dan
jangan engkau bentak-bentak pada keduanya, dan berkatalah engkau pada keduanya
dengan perkataan hormat lagi mulia.
Dan Firman Alloh Ta'ala :
"Wa ahfidh lahuma janahazzulli
minarrohmati waqul robbir hamhuma kama robbayani shogiroo".
Artinya :
Rendahkan diri engkau kehormatan bagi
keduanya, Hai Tuhanku beri Rohmat pada keduanya sebagaimana keduanya itu telah
memelihara daku waktu kecilku adanya.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Rodhiallohu fii ridhol walidayni,
Wasyukhthollohi fii syukhthil walidayni"
Artinya :
Bermula Keredho'an Alloh Ta'ala ada di
dalam kerho'an ibu-bapak, dan Murka Alloh Ta'ala ada di dalam murka ibu-bapak.
Dan
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Salasata laa yad-hulunal jannata :
Al-'aaku liwalidayhi, wadduyusu, warrojilatu minannisa-i".
Artinya :
Bermula tiga macam dari pada manusia
tiadalah mereka itu masuk surga : pertama-tama orang yang membuat dosa kepada
ibu-bapak, kedua orang yang tiada cemburuan anak-istrinya bertemu orang
laki-laki (yang bukan mahrom), ketiga orang perempuan yang (berpakaian)
menyerupai dirinya seperti laki-laki adanya.
Sebagai lagi dinaqol disini makna dua
hadist yang tersebut lafaznya di kitab "Bijayromi Atsin Iqna-i",
yaitu :
Hadist yang Pertama :
Telah datang seorang kepada Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam mengadukan bahwa bapaknya mengambil hartanya, maka
dipanggil oleh Rosullulloh akan bapaknya orang itu, maka datanglah bapak itu,
sudah tua dan berjalan dengan tongkat.
Maka ditanya oleh Rosullulloh padanya, maka
berkata ia : Yaa Rosullulloh, bahwasanya anakku ini dimasa kecilnya dan
limpahnya dan fakirnya, padahal aku lagi kuat dan lagi kaya, maka tiada sekali
aku mencegah akan dia dari pada hartaku, maka sekarang ini aku telah lemah dan
fakir dan anakku ini kuat dan kaya, maka ia mencegah aku daripada hartanya.
Maka setelah mendengar Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam akan perkataan si bapak ini, maka jadi sedih
Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, lalu menangis serta berkata : Tiadalah
suatu batu atau suatu kayu mendengar perkataan orang tua ini, hanya ia akan
sedih menangis.
Maka berkata Rosullulloh kepada orang itu :
Bermula engkau dan harta engkau bagi bapak engkau adanya.
Hadist yang Kedua :
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
Aku melihat di malam mi'rat hal orang yang disiksa di api neraka, digantung
orang itu di dalam api neraka, maka aku bertanya pada malaikat penunggu api
itu, betapa dosa orang itu, maka berkata malaikat itu bahwa dosa mereka itu
kepada ibu-bapak.
Telah berfirman Alloh Ta'ala :
Tiada Aku keluarkan mereka itu daripada
api neraka melainkan dengan redho' ibu-bapak mereka itu.
Maka berkata Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi
Wasallam :
Aku minta pada Alloh Ta'ala dengan
perkataanku :
Hai Tuhanku keluarkanlah kiranya ibu-bapak
mereka itu, bersama daku akan melihat siksa anak-anak mereka itu, kalau-kalau
sekalian ibu-bapak mereka itu kasihan kepada anak-anaknya.
Maka diperintah oleh Alloh Ta'ala akan
mengeluarkan sepuluh orang dari pada ibu-bapak anak-anak itu berjalan bersama
Rosullulloh akan melihat anak-anaknya, maka diperintah Alloh Ta'ala akan
malaikat penunggu neraka membuka pintunya.
Maka setelah dilihat sekalian ibu-bapak itu
akan anaknya didalam siksaan yang amat keras itu, maka lalu sekalian mereka itu
menangis dan berkata : Wahai Tuhan kami, tiada kami mengetahui bahwa siksaan
anak-anak kami begini kerasnya, maka lalu ibu-bapak itu memanggil-manggil akan
anak-anaknya, maka setelah didengar oleh anak-anak itu akan suara
ibu-bapaknya, lalu anak-anak itu sekalian berteriak menangis dengan berkata
anak-anak itu : Ya ibu-bapak kami, maka sangatlah sedih menangis ibu-bapak
mereka itu, lalu meminta syafa'at pada Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam,
maka berkata Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam : Tiada akan dikeluarkan
anak-anak itu daripada siksaan melainkan dengan syafa'at daripada kamu juga,
lalu ibu-bapak itu meminta do'a pada Alloh Ta'ala bahwa akan mengeluarkan anak-anaknya
itu.
Maka berfirman Alloh Ta'ala kepada
ibu-bapak itu : Apakah kamu telah redho' hati kamu kepada anak-anak kamu itu ?,
maka berkata ibu-bapak itu : Telah
redho'lah kami kepada anak-anak kami, maka diperintah oleh Alloh Ta'ala akan
penunggu api neraka akan mengeluarkan anak itu, padahal mereka itu sudah
menjadi arang, maka lalu dimasukkan mereka itu kedalam sungai Ma-ulhiyah, maka
lalu balik kembali badan mereka itu bagus, maka lalu mereka itu dimasukkan
kedalam surga jua adanya.
PASAL 3
Wajib Sholat Lima Waktu
--------------------------------------------------------------------------------
Sebutan perihal wajib sholat lima waktu.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Ash-sholatu
'imaa dud-dini faman aqomaha faqod aqomad-dina waman tarokaha faqod
hadamad-dina".
Artinya :
Bermula bahwasanya sholat lima waktu itu
tiang agama, maka barang siapa mendirikan sholat maka sesungguhnya ia
mendirikan agama, maka siapa yang meninggalkan sholat maka sesungguhnya ia
telah merubuhkan agamanya.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Man
tarokash-sholata 'andan faqod kafaro jiharon".
Artinya :
Barang siapa meninggalkan sholat dengan
sengaja maka kafirlah ia dengan nyata.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Awwalu
maa yuhasabu bihil 'abdu yaumal kiyamati min 'amalihi sholatuhu fain sholuhat
faqod aflaha wa anjaha wa in naqosot faqod khoba wakhosiro".
Artinya :
Mula-mula diperiksa akan amal-amal si hamba
di hari qiyamat itu sholatnya, maka jika sholatnya itu sempurna maka telah
beruntunglah ia dengan diterimanya dengan lain-lain amalnya pula, Jika
sholatnya kurang maka sesungguhnya rugilah ia dan sia-sialah lain-lain amalnya
adanya.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Man
hafadzo 'alash-sholati akromahullohu ta'ala bihomsati khisholin yarfa'u 'anhu
dhoiqul ma'isyati wa'azabul qobri wayu'thihillahu ta'ala kitabuhu biyaminihi
wayamurru 'alash-shiroti kalbarqi wayadkhulul jannata bighoiri hisab".
Artinya :
Barang siapa memelihara sholat lima
waktu maka dimulyakan oleh Alloh Ta'ala dengan lima perkara : pertama dijauhkan
daripada kesempitan rizkinya, kedua ia tiada kena siksa kubur, ketiga dihari
qiyamat diberi kitab segala amalnya ditangan kanan, keempat jalan di atas
shirhotol (jembatan) seperti kilat, kelima masuk syurga tiada dengan hisab.
Dan
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Waman tahawana bish-sholati
'aqobahullohu ta'ala bikhomsa 'asyrota 'uqubatan khomsun fid-dun-ya
wasalasatun 'indal mauti, wasalasatun fi qobrihi, wasalasatun 'inda khurujihi minal qobri".
Artinya :
Barang siapa meninggalkan sholat dengan
tiada uzur maka akan dibalas akan dia dengan lima belas siksaan, bermula lima
daripada itu didalam dunia dan yang tiga ketika ia lagi mati, dan yang tiga
didalam kuburnya, dan yang tiga diwaktu bangkit dari kuburnya.
Makna hadist ini hingga akhir :
Adapun lima rupa siksa yang didalam dunia
adalah :
Hilang berkah pada umurnya.
Dihilangkan tanda-tanda orang soleh dari
mukanya.
Tiap-tiap amalnya yang soleh tiada
keterima.
Tiada dikabulkan do'anya,
Tiada dapat bagian do'a orang yang soleh.
Adapun yang tiga dari siksa itu ketika ia
hendak mati maka adalah :
Ia mati hina.
Mati dengan terlalu lapar.
Mati dengan terlalu dahaga sekalipun diberi
minum sekalian air didunia ini maka tiada akan menghilangkan dahaganya.
Adapun siksa yang didalam kuburnya adalah :
Ia dijepit oleh kuburnya hingga
bersalah-salahan tulang iganya.
Dinyalakan api didalam kuburnya sehingga ia
berbalik-balik didalam kubur diatas barah api siang dan malam.
Ia disiksa pula oleh malaikat syaja'il
aqro', dimana dua mata malaikat itu dari api dan segala kuku-kuku dari besi
yang menyala, suaranya seperti halilintar, dan ia berkata : "aku diperintah
akan memukul engkau, engkau hilangkan sholat shubuh sampai terbit
matahari, engkau hilangkan
sholat zhuhur sampai waktu ashar,
engkau hilangkan sholat ashar sampai waktu maghrib, engkau hilangkan waktu
maghrib sampai waktu isya, dan engkau
hilangkan sholat isya sampai waktu
fajar" lalu ia Memukul, tiap-tiap
sekali pukulan terpendamlah orang itu kedalam
bumi tujuh puluh hasta dan disiksa
ia sampai hari qiyamat.
Adapun siksa waktu bangkit kubur adalah :
Ia sangat
mendapat hisab.
Mendapat murka Alloh.
Ia dimasukkan kedalam neraka.
Maka
lihatlah dan dengarlah wahai anakku
akan nasehatku ini bagaimana halnya
orang yang menta'khirkan sholat sampai
luput waktunya, sangat begitu
keras siksanya.
Apalagi
orang yang meninggalkan sholat,
sementara sholat dan sementara tidak sholat
dengan tiada uzur, maka
bagaimana lagi siksaannya dan bagaimana pula halnya, maka
biarlah engkau takut sungguh-sungguh jua adanya.
Menyatakan
segala sifat dan kelakuan
perempuan yang beruntung mendapat keredho'an Alloh Subhanahu Wata'ala, maka
sesungguhnya tiada ada suatu keuntungan pada
manusia yang seperti mendapat
keredhoan Alloh kepadanya. Inilah
nikmat yang paling besar dan hal
yang paling mulya,
maka inilah pangkat derajat yang paling tinggi.
Adapun
sifat kelakuan perempuan
paling beruntung dengan
kemuliaan itu ialah ;
Perempuan yang senang duduk di rumah
dan tiada suka
pergi melangcong kesana-sini
hanya jikalau ada perlu, maka beginilah sifatnya dan kelakuan anak-istri para ulama
dan para sholihin.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Aqrobu maa takunul mar-atu min robbiha
iza kanat fii
qo'ri baytiha".
Artinya :
Yang paling dekat seorang perempuan
kepada keredho'an Tuhannya ialah apabila ia berada
didalam rumahnya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Wainna sholataha
fii shohni dariha afdholu min
sholatiha fil masjidi washolatuha fii baitiha afdholu minsholatiha fii shohni dariha washolatuha fii mahdi'iha
afdholu min sholatin fii baytiha".
Artinya :
Sesungguhnya hanya
sholat perempuan di latar rumahnya
lebih afdhol dari sholatnya di masjid, dan sholatnya di dalam rumahnya lebih afdhol dari sholat
di latar (halaman) rumahnya, dan
sholat di kamar rumahnya lebih
afdhol daripada sholat di dalam rumahnya.
Sebagai
lagi telah bertanya Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam kepada anaknya Siti
Fatimah Rodiallohu 'Anha, "Betapakah hal yang baik pada perempuan ya Fatimah ?", maka jawab Siti Fatimah "Bahwa hal yang baik pada seorang
perempuan yaitu yang ia tiada
melihat pada lelaki lain, dan orang lelaki itu tiada dapat
melihat kepadanya",
maka Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam sangat bersuka cita
hati mendengar perkataan
ananda Siti Fatimah, ia lalu mencium kepalanya serta berkata :"Zurriyata
ba'dhuha min ba'dhin"
Artinya :
Inilah
turunan yang mulia dari asal yang mulia.
Sifat
kebajikan bagi seorang perempuan yang mendapat keredho'an Tuhan 'Azza
Wajalla yaitu perempuan yang tiada
suka banyak permintaan dari perhiasan dunia, daripada pakaian, dan perabot rumah tangga yang berlebih-lebihan, maka
sebagaimana yang ada
padanya ia bersyukur kepada Alloh Subhanahu Wata'ala, sebab bahwasanya
kebesaran dunia dan perhiasannya itu telah dibenci oleh Alloh Subhanahu
Wata'ala halalnya, apalagi haramnya.
Sabda Nabi
Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
Hakkudunia
ada qodarnya pada Alloh Ta'ala
sekalipun sekedar sayap nyamuk besarnya,
niscaya tiada dikasih orang kafir
akan minum seceguk airnya,
dari karena dunia ini tiada qodarnya
pada Alloh Ta'ala maka dijadikannya
dunia sebagai surga bagi orang2 kafir.
Adapun bagi orang mu'min kesenangan yang
sempurna dan kerajaan besar maka yaitu Insya Alloh Ta'ala
di dalam syurganya dengan segala nikmatnya yang kekal selama-lamanya
Adapun
yang sesungguhnya dunia ini
adalah tempat beramal sholeh, maka bukan untuk tempat bersenang-senang, maka dari
itu Rosullulloh Sallollohu
'Alaihi Wasallam suka meninggalkan keenakan
dunia ini, demikian pula anak-istrinya dan sahabatnya, masing-masing suka memadai barang
yang amat sedikit dari hal makanan atau hal
pakaian atau perabot rumah tangganya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Maa syabi'a aa-lu muhammadin min hubzisy-sya'iri salasata ayyamin"
Artinya :
Pernah
tiada merasa kenyang keluarga Nabi
Muhammad Sallollohu 'Alaihi
Wasallam dari roti gandum selama tiga hari berturut-turut.
Setengah riwayat mengatakan bahwa terkadang
dua-tiga hari tiada kelihatannya Asfi,
orang yang memasak di rumah Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, melainkan
makan seadanya saja yang ada di rumah
seperti kurma dan air.
Begitulah
kelakuan Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam
yang senantiasa, jika ia masuk kerumahnya kalau ada suatu makanan lalu dimakan, dan kalau tiada, ia tiada minta
dari istrinya, lalu terus puasa di hari itu juga.
Kata Siti Aisyah Rodiallohu 'Anha (Istri
Nabi) :
"Kanat dhoja'u Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, Allazi yanamu
'alaihi wisadatun min adamin
hasy-wuha lifan"
Artinya :
Adalah di tempat tidur Rosululloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam
suatu bantal dibuat dari kulit yang isinya daripada sambuk korma.
Sebagai lagi ada pada suatu hari Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam datang ke rumah Siti Fatimah,
didapati ia lagi
menggiling gandum dengan
memakai baju yang dibuat dari bulu onta, hati Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam menjadi sedih melihat
kemiskinan Siti Fatimah itu,
serta berkata : Hai anakku Fatimah, sabarlah engkau atas merasai sedikit pahit kehidupan
dunia, karena sesungguhnya mendapat keenakan
yang banyak adalah
di akhirat yang kekal selama-lamanya,
maka
di waktu itu turunlah Firman Alloh Ta'ala sbb :
"Walasaufa yu'thika
robbuka fatardhoo".
Artinya :
Bahwa sesungguhnya nanti
akan diberikan kepadamu ya Muhammad
oleh Tuhanmu segala kemuliaan di akhirat, niscaya engkau akan redho' dan suka hati engkau dan anak buah engkau.
Sebagai
lagi dimisalkan orang yang beriman pada hari kemudian dan ia sabar atas kemiskinan dunia serta
beramal sholeh dengan
mengharap supaya dapat keredho'an Tuhan, dapat kesenangan syurga dan
segala nikmatnya, maka adalah ia seperti
seorang perempuan yang lagi
bikin kue dan membersihkan perabot rumah
tangga karena menghadapi hari lebaran, maka engkau dapat lihat sebelum lebaran itu bagaimana
ia cape'nya dengan memakai baju
terburu-buru tiada meriaskan badan dan
bajunya karena arang atau abu dapur.
Semua itu dengan sabar dilakukan karena sedikit
hari lagi ia akan dapat merasakan kesenangan dihari raya lebaran dengan pakaian
bagus dan makanan yang lezat.
Maka
inilah misalnya orang yang
beriman didalam sabarnya atas kemiskinan dunia, karena mengharap keredho'an
Alloh Ta'ala dan kenikmatan
PASAL 4
Sifat dan Kelakuan Perempuan Yang Beruntung
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan
segala sifat dan kelakuan
perempuan yang beruntung mendapat keredho'an Alloh Subhanahu Wata'ala, maka
sesungguhnya tiada ada suatu keuntungan pada
manusia yang seperti mendapat
keredhoan Alloh kepadanya. Inilah
nikmat yang paling besar dan hal
yang paling mulya,
maka inilah pangkat derajat
yang paling tinggi.
Adapun
sifat kelakuan perempuan
paling beruntung dengan
kemuliaan itu ialah ;
Perempuan yang senang duduk di rumah
dan tiada suka
pergi melangcong kesana-sini
hanya jikalau ada perlu, maka beginilah sifatnya dan kelakuan anak-istri para ulama
dan para sholihin.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Aqrobu maa takunul mar-atu min robbiha
iza kanat fii
qo'ri baytiha".
Artinya :
Yang paling dekat seorang perempuan
kepada keredho'an Tuhannya ialah apabila ia berada
didalam rumahnya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Wainna sholataha
fii shohni dariha afdholu min
sholatiha fil masjidi washolatuha fii baitiha afdholu minsholatiha fii shohni dariha washolatuha fii mahdi'iha
afdholu min sholatin fii baytiha".
Artinya :
Sesungguhnya hanya
sholat perempuan di latar rumahnya
lebih afdhol dari sholatnya di masjid, dan sholatnya di dalam rumahnya lebih afdhol dari sholat
di latar (halaman) rumahnya, dan
sholat di kamar rumahnya lebih
afdhol daripada sholat di dalam rumahnya.
Sebagai
lagi telah bertanya Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam kepada anaknya Siti
Fatimah Rodiallohu 'Anha, "Betapakah hal yang baik pada perempuan ya Fatimah ?", maka jawab Siti Fatimah "Bahwa hal yang baik pada seorang
perempuan yaitu yang ia tiada
melihat pada lelaki lain, dan orang lelaki itu tiada dapat
melihat kepadanya",
maka Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam sangat bersuka cita
hati mendengar perkataan
ananda Siti Fatimah, ia lalu mencium kepalanya serta berkata :"Zurriyata
ba'dhuha min ba'dhin"
Artinya :
Inilah
turunan yang mulia dari asal yang mulia.
Sifat
kebajikan bagi seorang perempuan yang mendapat keredho'an Tuhan 'Azza
Wajalla yaitu perempuan yang tiada
suka banyak permintaan dari perhiasan dunia, daripada pakaian, dan perabot rumah tangga yang berlebih-lebihan, maka
sebagaimana yang ada
padanya ia bersyukur kepada Alloh Subhanahu Wata'ala, sebab bahwasanya
kebesaran dunia dan perhiasannya itu telah dibenci oleh Alloh Subhanahu Wata'ala
halalnya, apalagi haramnya.
Sabda Nabi
Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
Hakkudunia
ada qodarnya pada Alloh Ta'ala
sekalipun sekedar sayap nyamuk besarnya,
niscaya tiada dikasih orang kafir
akan minum seceguk airnya,
dari karena dunia ini tiada
qodarnya pada Alloh Ta'ala maka
dijadikannya dunia sebagai surga bagi orang2 kafir.
Adapun bagi orang mu'min kesenangan yang
sempurna dan kerajaan besar maka yaitu Insya Alloh Ta'ala
di dalam syurganya dengan segala nikmatnya yang kekal selama-lamanya
Adapun
yang sesungguhnya dunia ini
adalah tempat beramal sholeh, maka bukan untuk tempat bersenang-senang, maka dari
itu Rosullulloh Sallollohu
'Alaihi Wasallam suka meninggalkan keenakan
dunia ini, demikian pula anak-istrinya dan sahabatnya, masing-masing suka memadai barang
yang amat sedikit dari hal makanan atau hal
pakaian atau perabot rumah tangganya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Maa syabi'a aa-lu muhammadin min hubzisy-sya'iri salasata ayyamin"
Artinya :
Pernah
tiada merasa kenyang keluarga Nabi
Muhammad Sallollohu 'Alaihi
Wasallam dari roti gandum selama tiga hari berturut-turut.
Setengah riwayat mengatakan bahwa terkadang
dua-tiga hari tiada kelihatannya Asfi,
orang yang memasak di rumah Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, melainkan
makan seadanya saja yang ada di rumah
seperti kurma dan air.
Begitulah
kelakuan Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam
yang senantiasa, jika ia masuk kerumahnya kalau ada suatu makanan lalu dimakan, dan kalau tiada, ia tiada minta
dari istrinya, lalu terus puasa di hari itu juga.
Kata Siti Aisyah Rodiallohu 'Anha (Istri
Nabi) :
"Kanat dhoja'u Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, Allazi yanamu
'alaihi wisadatun min adamin hasy-wuha
lifan"
Artinya :
Adalah di tempat tidur Rosululloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam
suatu bantal dibuat dari kulit yang isinya daripada sambuk korma.
Sebagai lagi ada pada suatu
hari Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam
datang ke rumah Siti Fatimah, didapati
ia lagi menggiling gandum dengan memakai baju yang dibuat dari bulu onta, hati Rosullulloh
Sallollohu 'Alaihi Wasallam menjadi sedih melihat
kemiskinan Siti Fatimah itu,
serta berkata : Hai anakku Fatimah, sabarlah engkau atas merasai sedikit pahit kehidupan
dunia, karena sesungguhnya mendapat keenakan
yang banyak adalah
di akhirat yang kekal selama-lamanya,
maka
di waktu itu turunlah Firman Alloh Ta'ala sbb :
"Walasaufa yu'thika
robbuka fatardhoo".
Artinya :
Bahwa sesungguhnya nanti
akan diberikan kepadamu ya Muhammad
oleh Tuhanmu segala kemuliaan di akhirat, niscaya engkau akan redho' dan suka hati engkau dan anak buah engkau.
Sebagai
lagi dimisalkan orang yang beriman pada hari kemudian dan ia sabar atas kemiskinan dunia serta
beramal sholeh dengan
mengharap supaya dapat keredho'an Tuhan, dapat kesenangan syurga dan
segala nikmatnya, maka adalah ia seperti
seorang perempuan yang lagi
bikin kue dan membersihkan perabot rumah
tangga karena menghadapi hari lebaran, maka engkau dapat lihat sebelum lebaran itu bagaimana
ia cape'nya dengan memakai baju
terburu-buru tiada meriaskan badan dan
bajunya karena arang atau abu dapur.
Semua itu dengan sabar dilakukan karena sedikit
hari lagi ia akan dapat merasakan kesenangan dihari raya lebaran dengan pakaian
bagus dan makanan yang lezat.
Maka
inilah misalnya orang yang
beriman didalam sabarnya atas kemiskinan dunia, karena mengharap keredho'an
Alloh Ta'ala dan kenikmatan
PASAL 5
Kebajikan dan Kepatutan dalam hal Rumah Tangga
Menyatakan segala aturan
kebajikan dan kepatutan pada Syara' dan pada adat dari hal rumah tangga.
- Hendaklah rajin membersihkan perabot rumah tangga, bersih kain baju, bersih tempat bersuci, tempat ibadat, tempat duduk dan tempat tidur dan lain-lainnya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Annadzofatu
minal iman"
Artinya
:
suci
bersih itu suatu daripada iman.
2
Hendaklah
rajin memelihara segala perabot rumah tangganya, dan perabot dapur dengan
menempati barang-barang itu pada tempatnya yang tertentu dan yang
patut, maka apabila sudah habis dipakai barang itu diambil dari tempatnya
kemudian dikembalikan lagi pada tempatnya.
3 Janganlah sekali-kali meninggalkan tempat makanan dengan
terbuka tutupnya meskipun kosong apalagi ada isinya, hendaklah membaca
Bismillah ketika mengambil barang itu atau menyimpan lagi pada tempatnya.
4 Janganlah
meninggalkan api di dapur, waktu mau tidur dipadamkan api itu
lebih dahulu.
5 Jangan
pakai lampu minyak tanah di dekat tempat tidur, melainkan
tiada akan dikhawatirkan dipakai minyak kelapa atau minyak kacang
yang lebih selamat dari kebakaran.
6 Jangan
meninggalkan kotoran atau sampah atau kubang-kubang di
dalam rumah karena hal itu mewariskan sial.
7 Hendaklah
(senantiasa) membakar kemenyan arab tiap-tiap malam jum'at, atau membakar dupa
tiap-tiap malam.
8 Membaca
ayat kursy waktu mengunci pintu, dan waktu mau tidur.
9 Jangan
bersuara keras ketika membaca Al-Qur'an di waktu malam
atau berzikir sampai mengganggu orang tidur, adapun bersuara
keras-keras tertawa atau bernyanyi itu dilarang keras pada
Syara' (hukumAlloh) dan menjadi busuk pada adat (norma) orang
baik-baik.
10 Hendaklah
bekerja buat pencarian yang halal seperti menjahit, menyulam,
membatik atau menenun dan sebagainya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Innalloha
yuhibbul mu'minal muhtarifa"
Artinya
:
Bahwasanya
Alloh Ta'ala kasih, yakni memberi pahala pada hambanya yang mu'min yang punya
pencarian yang halal.
Adapun
perihal tulis-menulis maka Syara' tidak mencegah untuk
mengajarkan kepada perempuan menulis.
PASAL 6
Kewajiban atas
Perempuan yang Bersuami
--------------------------------------------------------------------------------
Perihal
perempuan yang bersuami, wajib atas
perempuan yang bersuami bahwa ia ta'at
pada suaminya, yakni menurut dan
menyenangkan hati suaminya dalam perbuatan yang wajib dan yang sunnat atau
yang harus (dibolehkan) pada Syara' yang tiada ada dosanya.
Adapun didalam perbuatan yang tiada harus
(tidak dibolehkan) pada Syara' maka
tiada harus (tidak boleh) suami menyuruh istrinya, dan tiada pula harus
istri menurutnya.
Istri wajib memelihara barang-barang
suaminya jikalau ada padanya. Dan jangan ia keluar dari rumahnya ketempat yang
diharuskan (diperbolehkan) pada Syara' kecuali dengan izin suaminya, adapun
pergi ketempat yang tiada harus (tidak
boleh) pada Syara', seperti pergi
menonton, melihat atau mendengar barang yang
haram, tiada harus (tidak boleh)
si istri pergi kesitu walaupun di perintah suaminya.
Dan tiada harus (tidak boleh) ia menuruti
perintah suaminya atau kemauan suami
didalam tiap-tiap barang yang diharamkan pada Syara'.
sebagai
lagi jangan si istri memberitakan suaminya dengan minta dibelikan barang yang tiada wajib atas suami,
melainkan dengan suka suami
itu sendiri, dan yang sebaik-baik
istri itu ialah yang baik perangai dan selalu manis air mukanya
pada suaminya.
lain yang dikatakan anak tiri, dan tiada harus
sekali-kali berbuat yang
menyakiti anak tiri karena hal itu adalah Dan sebagai lagi kewajiban
ta'at pada suami ialah senang
memelihara anak dari istrinya yang perbuatan maksiat kepada Alloh
Ta'ala, maksiat kepada suami dan menjadi dzolim terhadap anak itu.
PASAL 7
Kebajikan
didalam perihal Memelihara
Anak-anaknya
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan
aturan kebajikan didalam perihal
memelihara anak-anaknya.
Bermula,
pada waktu anak itu di lahirkan hendaklah
seseorang Adzan di telinganya yang kanan dengan suara sederhana lalu
membaca do'a ini :
"Inni a'uzuhabika wazurriyatiha
minasy-syaithonirrojim".
Kemudian qomat ditelinganya yang kiri.
Dan
hendaklah cukur rambut dihari yang ketujuh, maka sunnat
di timbang rambutnya dengan emas atau perak, lalu diberi sedekah kepada fakir
dan miskin, serta diberi nama
pada hari itu dengan nama yang bagus.
Sebagai lagi yang sunnat dibaca pada
anak-anak itu supaya jangan sawan dan jangan kena penggoda syaithon atau kena
mata panas, inilah do'anya :
"A'uzubika bikalimatillahit
taam-mati min kulli syaithoni wahammat
wamin kulli aini lammat".
Artinya :
Aku
minta perlindungan dengan Engkau,
dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna daripada kejahatan tiap-tiap
syaithon dan dari tiap-tiap kejahatan lainnya dan dari
tiap mata jahat.
Dan
lagi, waktu mula-mula anak belajar bicara
maka ajarilah ucapan Alloh
Alloh, supaya lidahnya mula-mula (sejak awal) biasa menyebut
nama Alloh Ta'ala.
Diriwayatkan oleh setengah ulama bahwa bila mencukur
anak-anak hendaklah dilakukan
tiap hari rabu sekalipun dalam
jangka dua-tiga rabu sekali.
Cukurlah sampai dapat empat puluh rabu, maka Insya Alloh kelak anak itu akan menjadi alim.
Dan
hendaklah kalau anak itu akan disusukan pada perempuan yang lain,
yang baik perangainya dan tiada
suka meninggalkan sholat melainkan karena udzur, sebab perangai anak itu akan
menurut kepada orang yang menyusuinya.
Dan
kalau anak itu sudah mulai berkata-kata, ajarlah ia
dengan kata-kata yang sopan,
kalau ia berkata-kata yang keji, maka katakan padanya 'mulutmu busuk', atau
'mulut-mu keluar darah'.
Hendaklah ia diajarkan bertingkah laku yang
sopan, bila ia makan dengan tangan kanan, dan memegang yang keji dengan
tangan kiri, dan namakan kepadanya tangan kanan itu tangan
yang bagus, dan tangan kiri itu tangan
jelek.
Maka apabila anak itu sudah pantas belajar
mengaji, maka segeralah ia
diserahkan belajar mengaji kepada guru
yang bagus makhroj hurufnya serta dengan tajuwidnya, serta dibujuk anak
itu supaya mau mengaji.
PASAL 8
Sebaik-baiknya Perempuan
--------------------------------------------------------------------------------
Sebaik-baiknya perempuan
jangan lupa dari mengucap
zikrulloh dengan
sebanyak-banyaknya, sekalipun ia sedang haid, hanya
menbaca Al-Qur'an diharamkan
atasnya kecuali ia telah suci daripada haid
dan daripada hadast besar.
Adapun aturan membaca do'a atau zikir dengan
segala rupa zikir dan
segala rupa do'a dengan masing-masing waktunya, dan sekalian itu ada dikitab "Maslikul akhyar".
Maka
dibaca dan dihapal sedapat-dapatnya, dan jikalau belum dapat yang banyak jangan
tinggalkan yang sedikit, maka sekalian itu dikerjakan yang wajib lebih dahulu.
Dan
Nabi Bersabda :
"Iza sholatil
mar-atu khomsaha washomata
syaharoha wahafidzot farjaha wa-atho'at zaujaha qila lahad khuliyu
min ayyi
abwabil jannati syi'ti".
Artinya
:
Apabila
seorang perempuan bersholat pada waktunya, dan
puasa di bulan Romadhonnya, dan memelihara farjinya (alat
kelaminnya) daripada zina,
dan ta'at pada suaminya, maka dihari qiyamat malaikat mengatakan kepadanya
"silahkan engkau masuk dari pintu
syurga yang mana engkau
suka".
Maka inilah suatu keuntungan yang besar.
PASAL 9
Menjauhkan diri daripada Berbuat Dosa
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan aturan menolong manusia untuk
menjauhkan diri daripada berbuat dosa
agar supaya ia selamat dari murka dan siksa
Tuhan atau Alloh Ta'ala.
Bermula sesungguhnya hanya orang yang suka
menolong, itulah orang yang beriman pada hari qiyamat, sebagaimana akan
diterangkan sebutannya di pasal yang
akan datang supaya ingat senantiasa kepada Nya.
Bermula
selamanya hawa nafsu manusia
suka kepada segala
yang enak-enak dari penglihatan, pandangan, makanan atau pakaian
atau dari perabot, maka
gholibnya (umumnya) keinginan hawa nafsu itu suka kepada
yang haram yang akan menjadi dosa kepada Alloh Ta'ala, yang akan jadi murka
kepada Nya dan akan mendapat siksaNya.
Maka
apakah gunanya keenakan sedikit akan
mendatangkan siksaan dan sakitnya
yang banyak dan juga tiada akan berguna bahwa menyesal di belakang hari.
Adapun
menolong orang supaya jangan sampai berbuat dosa karena dhorurot hawa nafsu dan supaya selamat ia dari
siksa akhirat, maka yang
dimaksud menolong itu ialah memberi nasehat dan peringatan
hal ihwal mati dan
kubur yang tiada dapat tidak mesti
ia akan dapat, seperti bangkit dari kubur, berkumpul
di padang mahsyar dan dari hal ihwal
hari qiyamat itu.
Bermula tiap amal sholeh daripada sholat,
puasa dan lain-lain amal ibadat, maka dengan pertolongan Tuhan Alloh Ta'ala dan
kelebihanNya, dijadikan sekalian itu balasan kesenangan didalam kubur
yang keadaannya lebih dari kamar pengantin baru, demikian pula nanti
di dalam syurga dengan rupa-rupa nikmat yang besar.
Akan tetapi tiap amal ma'siat dengan
keadilan Alloh Ta'ala, bahwa sekalian itu dijadikan suatu siksaan, mula-mula di
dalam kubur amalnya dijadikan
segala binatang buas dari api
neraka yang akan menyiksa tiap-tiap hari sampai hari qiyamat,
kemudian akan disiksa pula didalam api neraka.
Maka
fikirkanlah baik-baik hai anakku, sebagaimana engkau rajin membersihkan tempat tidurmu dengan menjauhkan nyamuk daripadanya, mengukup dupa serta meletakkan
kembang supaya engkau dapat enak tidur
di waktu malam, maka engkau hendaklah
lebih sungguh-sungguh daripada itu, rajin beramal sholeh yang menyebabkan
engkau akan dapat kesenangan didalam
kubur yang lama masanya, dan sungguh-sungguhlah
engkau jauhkan segala ma'siat, supaya engkau jadi selamat dari siksa
kubur.
Oleh
sebab itu kasihanilah dirimu,
jangan sampai engkau
lupa karena dapat tertipu oleh syaitan, dengan engkau ikuti hawa nafsu dengan berbuat kejahatan sebagaimana
tersebut di pasal-pasal yang akan datang,maka
engkau akan menyesal
selama-lamanya, jikalau engkau
tiada tobat dengan
sungguh-sungguh sebelum engkau mati.
Bermula segala ma'siat itu banyak macam,
maka disebut disini yang sering
diperbuat oleh orang yang kena tipu daya penggoda syaitan jua adanya.
PASAL 10
Larangan
Perempuan yang Keluar dari Rumahnya
--------------------------------------------Menyatakan segala hadist yang tiada harus (tidak boleh)
atas perempuan keluar dari rumahnya
dengan perhiasan yang menarik supaya dilihat oleh orang laki-laki padanya.
Dan tiada harus (tidak boleh) orang
perempuan memakai kembang atau
wangi-wangian ia berjalan keluar
sampai harumnya itu dapat dicium oleh orang lelaki lain.
Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam telah
bersabda :
"Ayyuma amroatin ista'thorot famarota
'ala qawmin liyajidu rihaya fahiya zaniatun wakullu 'ainin zaniatun"
Artinya :
Siapa
saja seorang perempuan yang memakai
wangi-wangian lalu berjalan di hadapan golongan orang laki-laki dengan
maksud supaya mereka itu dapat
mencium baunya, maka berdosalah perempuan itu seperti dosa berzina, dan tiap-tiap mata lelaki yang
memandang padanya maka matanya berbuat zina.
Dan Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
bersabda :
"Ma man ro-ata takhriju fii syahroti
minath-thoyyibi fayan-dziror rijala
ilayha illa lam tuzla fii
sakhotollohu hatta tarju ila baytiha".
Artinya :
Tiada seorang perempuan keluar rumah dengan
perhiasan dan wangi-wangian sehingga orang-orang
lelaki memandang kepadanya, maka
ia didalam murka Alloh Ta'ala sampai ia pulang kerumahnya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Ayyumam ro-atin khorojat min dariha
bighoyri izni zaujiha la'anathal
malaikatu hatta tarji'a".
Artinya :
Siapa
saja perempuan yang keluar ia dari rumahnya dengan
tiada izin dari suaminya, niscaya melaknat segala malaikat padanya
sampai ia kembali.
Sebagai
lagi Alloh Ta'ala menyatakan di dalam
Al-qur'an, tiada harus (tidak
boleh) orang perempuan bicara pada laki-laki yang bukan mahromnya dan bukan suaminya, kecuali ada fardhu (kepentingan) yang
dibicarakan, tetapi harus dibalik dinding
dengan tiada melihat satu sama lain.
Firman Alloh Ta'ala :
"Wa iza
sa-al tamu hunna mata-'an fas-alu
hunna min waro-i hijab".
Artinya :
Apabila
kamu minta sesuatu barang dari perempuan
yang bukan mahrom kamu, maka
mintalah kepada mereka dibelakang dinding.
Dan Firman Alloh Ta'ala pula :
"Qul lilmu'minina yaghudh-dhu min abshorihim wayahfadzu furujahum"
Artinya :
Katakan
hai Muhammad, pada orang laki-laki yang
beriman supaya dapat menahan penglihatan mereka dari pada
memandang perempuan yang bukan mahromnya dan hendaklah dipelihara
kemaluan daripadanya.
Firman Alloh :
"Wa
qul lilmu'minati yagh-dhudhna min
abshorihinna wayahfadzna
furujahunna".
Artinya :
Dan
katakanlah kepada perempuan yang
beriman hendaklah mereka menahan penglihatan mereka itu dan memelihara
kemaluan dari pada perbuatan zina.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"La'anallohu zaqorotil-quburi"
Artinya :
Alloh
Ta'ala melaknat akan
orang-orang perempuan yang
ziarah qubur.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Ro-aytun nisa-a min ummati ya'zibuna
biannawa'il azab"
Artinya :
Aku
melihat banyak perempuan dari
pada ummatku disiksa dengan bermacam-macam siksa.
Disini diterangkan makna hadist ini, yaitu
bermacam-macam siksaan itu :
Ø
Ada perempuan yang digantung kepalanya dengan rambutnya dan tubuhnya
diatas api neraka, yaitu perempuan yang sengaja meriaskan rambutnya
dan tubuhnya untuk menarik perhatian laki-laki lain.
Ø
Dan ada perempuan yang digantung
dengan lidahnya, itulah perempuan yang
suka ngomel pada suami. Perempuan yang
suka menga-ngatai orang, suka
memaki-maki atau suka mengumpat orang.
Ø
Ada perempuan yang digantung dengan susunya (payudaranya), itulah
perempuan yang mengotori tempat tidur
suaminya dengan perbuatan serong pada laki-laki yang lain.
Ø
Setengahnya ada yang diikat dua
kakinya dengan susunya (payudaranya), dan kedua tangannya sampai
kekepala dengan susunya, itulah
perempuan yang tidak suka mandi hadast
besar, dan tidak pernah mandi
dari pada haid, dan meninggalkan sholat.
Ø
Dan setengahnya lagi kepala
dijadikan kepala babi dan badannya seperti badan keledai, itulah
perempuan yang suka mengadu-adu orang,
suka namimah (ngomongin orang) dan berdusta.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
:
"Ith-thola'tu finnari faro-aytu aksaro
ahlahan-nisa-a".
Artinya :
Aku
melihat di neraka dan kulihat banyak
sekali orang-orang perempuan.
Maka
walhasil keterangan hadist ini tentang segala
dosa dan siksaan atas
orang-orang perempuan yang
pergi-pergian meninggalkan
rumahnya, dan teristimewa pula dari
sebab bagusnya, bagus pakaiannya dan
bagus rupanya, yang jadi sebab dia mendapat dosa, akhirnya perempuan itu mendapat murka Alloh Ta'ala, dan laknat
dari Malaikat serta mendapat rupa-rupa siksaan didalam neraka, maka oleh
sebab itulah tiap-tiap perempuan
yang beriman akan merasa
takut dari hal
yang demikian itu.
Maka disini dibuat suatu contoh, andaikata
seorang perempuan mau keluar dari
rumahnya sesudah berhias dan memakai pakaian, tiba-tiba di jalan ada tawon
(lebah) yang ganas mengejar-ngejar dan akan
mengantup siapa yang lewat
disitu, dan akan menjadi bengkak-bengkak muka
orang yang diantupnya, maka sudah
tentu perempuan itu tiada jadi keluar, karena takut diantup tawon dan takut
menjadi bengkak-bengkak mukanya.
Maka
pikirlah baik-baik hai anakku, bahwa murka Tuhan dan
siksaannya itu amat keras, lebih
pantas takut kepada Nya daripada takut
diantup tawon.
Maka
perempuan yang berfikiran begini, serta ada imannya,
maka mudahlah atasnya untuk meninggalkan pergi-pergian kemana-mana,
kecuali apabila ia perlu dengan seboleh-bolehnya menjauhkan
diri dari pada jadi pandangan laki-laki saja adanya.
sebab yang menjadi dosanya, disini akan
diterangkan dosa-dosa itu satu-persatu.
Membuat kebanggaan, inilah yang
menjadi sebab ia pergi-pergian dari
rumah agar supaya dilihat akan pakaian
itu oleh orang lain, maka dengan yang demikian ini keluarnya saja ia telah berdosa.
Nabi
Sallollohu 'Alaihi Wasallam telah bersabda:
"Aku
melihat sedikit sekali orang-orang
perempuan yang masuk surga"
kemudian diantara sohabat
bertanya "Apakah yang mencegahkan perempuan-perempuan lain masuk surga, Ya Rosullulloh?
maka Nabi
menjawab "Yang mencegahkan mereka demikian itu adalah karena
kebesaran pakaian perhiasan daripada mas intan di dunia”
Dengan
perhiasan mas intan berlian yang dibuat kebanggan oleh umum kaum
perempuan, dan dengan perhiasan itu menimbulkan rasa sombong dan takabbur atas
orang yang tak punya. Maka sebagai balasan nanti di Hari
Mah-syar (hari qiyamat) orang yang takabbur itu badannya di rupakan kecil
seperti semut, sehingga ia di injak-injak orang" Demikanlah dinyatakan
didalam hadist.
Dari
sebab itu menjadi patah hati bagi
orang yang tak punya (miskin), maka dari itu diharamkan orang memakai
bejana dari mas (perabot dapur) karena hal itu akan mematahkan hati
fakir dan miskin yang melihatnya.
Sebagai lagi bahwasanya ulama melarang
melepaskan anak-anak yang punya makanan,
datang kepada anak-anak lainnya yang tidak punya makanan, apalagi datang kepada anaknya orang
miskin, supaya jangan sampai dilihat
oleh anak-anak itu yang menyebabkan jadi patah hatinya, padahal ibu-bapak
mereka masih dapat membelikannya.
Adapun
perhiasan mas intan yang besar-besar, sudah barang tentu bagi yang miskin tidak mudah
mendapatkannya.
Sesungguhnya berbangga-bangga itu
membuat kebesaran dengan harta dunia, suatu yang sangat dibenci oleh
Alloh Ta'ala, dan telah disebutkan di pasal yang keempat bahwasanya segala perhiasan dunia tiada qodarnya pada Alloh Ta'ala meskipun
sekedar sayap nyamuk saja besarnya.
Maka
oleh sebab itu orang yang punya perhiasan yang mahal-mahal janganlah berbuat bangga, hal itu
supaya jangan menjadi dosa atasnya.
Adapun
yang tidak punya pakaian itu,
sabarlah ia didunia ini, sebagaimana nasehat Rosullulloh kepada Siti Fatimah
seperti tersebut di pasal
yang keempat serta di akhir pasal itu, maka nanti dengan sabarnya ini Insya Alloh akan
mendapatkan kekayaan dan kesenangan yang tiada bandingnya di dunia ini, yang kekal selama-lamanya di
dalam syurga, maka disanalah ia bersyukur atas sabarnya di dunia.
PASAL 12
Haram Mengumpat
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan ayat
Al-Qur'an dan Hadist Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam tentang haram Mengumpat.
Adapun
mengumpat itu adalah dosa besar dan telah dilarang
oleh Alloh Ta'ala di dalam Al-Qur'an, dan dirupakan oleh Alloh Ta'ala
bahwa orang yang mengumpat itu adalah
seperti makan daging orang yang dia umpat padanya.
Firman Alloh Ta'ala "Wala:
Yaghtab ba'dhukum ba'dhon ayuhibbu
ahadukum ayya'kula lahma akhi-hi maytan fakarih-tumuhu"
Artinya:
Dan jangan mengumpat oleh setengah dari
pada kamu dari setengahnya.
Apakah suka seorang dari pada kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati
padahal kamu sendiri membencinya, sebab
engkau tentu merasa sakit
hati apabila engkau mendengar diceritakan orang lain,tentu engkau merasa sakit hati seperti dipotong
dagingnya lalu dimakan.
Bermula
diriwayatkan bahwa ada dua orang perempuan sedang puasa sunnat
dizaman Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, akan tetapi keduanya sedang mengumpat orang dan keduanya sangat
haus sekali, dan hendak minta izin kepada Rosullul-loh Sallollohu 'Alaihi
Wasallam akan membuka puasanya, padahal Rosululloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam
telah mengetahui keadaan mereka berdua.
Kemudian
Nabi berkata ini dua perempuan
sedang puasa sunnat, mereka menahan dirinya dari pada makan makanan yang
halal, tetapi keduanya memakan yang diharamkan, yaitu keduanya sedang mengumpat orang, yakni sama dengan memakan
daging orang itu.
Lalu
Rosullulloh menyuruh kedua
perempuan itu supaya
muntah, kemudian keduanya muntah, ketika itu juga lalu keluar dari
mulutnya sepotong daging busuk dan segumpal darah busuk.
Sebagaian lagi diriwayatkan, pada suatu
hari Siti 'Aisyah (istri Nabi) berkata
bahwa Sofiah itu pendek, lalu
Nabi Bersabda Hai 'Aisyah, meskipun perkataan engkau ini
hanya satu ucap, akan tetapi kalau dicampur didalam air laut niscaya akan
menjadi busuk baunya.
Maka perhatikanlah anakku, kalau cuma
perkataan yang pendek saja dari hal namimah (mengumpat) sudah begitu
kejadianya, apalagi kalau dengan
perkataan pedas yang menyakitkan hati
dengan ditambah-tambah madu lagi.
Maka
diceritakan didalam hadist
tetkala Nabi Mi'raj, kemudian Nabi datang
melihat
neraka, maka dilihatnya ada
orang-orang yang disiksa dan diberi makan daging bangkai yang amat busuk
baunya, maka lalu Nabi bertanya kepada Malaikat Jibril, Apakah dosa orang-orang
itu? jawab Jibril dosa mereka itu adalah
suka mengumpat orang.
Dan diriwayatkan bahwa suatu ketika Nabi
berjalan bersama sohabatnya, diatas satu kuburan kedengaran suatu jeritan,
maka Rosullulloh berkata Itulah orang lagi disiksa karena dosa suka
mengumpat orang.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
"Alghoybatu asyaddu minaz-zina" Waqila wakaifa
"qolar rojulu yazni summa yatubullohu 'alaihi wa inna shohibal
ghibati laa yughfaru lahu
hatta yaghfiru lahu shohibuhu"
Artinya :
Orang yang suka mengumpat, dosanya lebih
besar dari pada berzina. Sohabat
bertanya betapa demikiankah
Nabi menjawab Seorang laki-laki yang berzina apabila ia
bertaubat, Alloh Ta'ala akan mengampuni
dosanya. Dan sesungguhnya orang yang mengumpat, Alloh Ta'ala tidak mengampuni dosanya sehingga
orang yang di umpat suka mengampuni akan
dia.
Maka
perhatikanlah hai anakku, bagaimana besar dosa orang
yang mengumpat, dan bagaimana keras siksaannya. Maka janganlah
sekali-kali suka mengumpat atau mendengarkan orang sedang mengumpat, karena
sama saja engkau akan dapat dosanya.
Dan ampunannya itu tidak Tuhan akan terima
kecuali suka diberi ma'af oleh orang yang di umpat itu
adanya.
PASAL 14
Haram Permainan Judi
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan
Ayat Al-Qur'an dan Hadist atas
haramnya permainan judi,
yaitu main tupa'(main dadu) main kartu, cepe'jigo, domino, lotere dan
sebagainya.
Maka
sekalian orang yang melakukan
perjudian adalah perbuatan kotor dan keji pada Syara' dan perbuatan maksiat
dan terlalu busuk pada orang baik-baik.
Maka tersebut di dalam Al-Qur'an bahwa akan
kejinya perjudian itu sama saja dengan menyembah berhala.
Firman Alloh Ta'ala :
"Yaa ayyuhal lazina aa-manu innamal
khomru wal maysiru wal anshobu wal
azlamu rijsun min 'amalis syaithoni fajtanibu
la'allakum tuflihun"
Artinya :
Hai orang yang beriman, minum arak
(minuman keras) dan main judi, dan
menyembah berhala, dan bertenung (datang ke tukang
ramal/dukun) itu adalah perbuatan kotor dari pada kerjaan setan,
oleh sebab itu jauhkan olehmu, mudah-mudahan kamu
selamat di akhirat.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Man la'iba binnardi awinnardi syirri
faqod 'asholloha warosulahu"
Artinya :
Barang
siapa main kartu atau main tupa'
atau main dadu, maka sesungguhnya ia telah bermaksiat
kepada Alloh Ta'ala dan Rasulnya.
Dan Nabi telah bersabda :
"Masalullazi yal'abu binnardi summa
yaqumun yusholli kamasalillazi yatawadho- bil qoyhi wadamil hinuziri summa
yaqumu yusholli ay fala tuqbalu lahu sholatun"
Artinya :
Seumpama
orang main kartu, kemudian ia
bangun mau sholat maka ia berwudhu seperti dengan nanah
dan darah babi, lalu ia sholat maka
tiada akan diterima oleh Alloh Ta'ala akan sholatnya itu.
Adapun
pada sangkaannya pemain judi itu bahwa ia akan
mendapat untung, padahal yang sesungguhnya bahwa perbuatannya akan
mendapat kerugian didunia dan akhirat, dan perbuatan jahat
sebagaimana pembuka jalan mencuri dan
jalan segala macam kejahatan, adanya.
PASAL 15
Haram Mencuri
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan
bahwa mencuri itu telah dilarang
oleh Alloh Ta'ala disebut di dalam Al-Qur'an.
Dan Alloh perintahkan supaya dipotong
tangan si pencuri itu, dan lagi
beberapa hadist Nabi, dan
perkataan segala ulama
bahwasanya mencuri itu adalah
dosa besar, dan perbuatan itu amat keji dan
busuk di dalam hukum Syara' dan pada Adat.
Adapun arti mencuri itu ialah mengambil
barang orang lain dengan tiada dengan izin
yang punya, sekalipun kepunyaan bapaknya atau suaminya dan meskipun sedikit
jumlahnya.
Adapun
dosa mencuri itu tidak diampuni
Alloh Ta'ala melainkan rido'(ikhlas) yang punya barang itu.
Syahdan yang terbilang dari pada mencuri
yaitu mencuri penglihatan dengan
mengintip orang atau barang, yang lebih busuk lagi dari itu ialah mengintip
penganten baru di dalam kamarnya, maka ini perbuatan amat keji dan pada hukum Syara' adalah dosa besar,
dan terlalu busuk pada adat manusia
dengan membuang malu sama sekali.
Syahdan lagi sebagaimana telah tersebut
dari pasal yang kesepuluh sampai pasal
ini dari segala macam kelakuan yang jahat dan
perbuatan yang jahat, maka ditambah lagi disini beberapa keterangan yang
dinaqol dari kitab "Nazhatul
Abshor" perihal perempuan yang jahat
perangainya, atau jahat kelakuannya, hal ini karena watak mereka
masing-masing berthobi'at (berkelakuan) seperti binatang.
Ada perempuan yang thobi'atnya seperti
tikus, setengahnya seperti monyet, ada yang seperti anjing, ada yang seperti
babi, dan ada yang seperti kalajengking.
Adapun yang thobi'atnya seperti tikus ialah
orang perempuan yang berani merogoh-rogoh kantong baju suaminya, dan suka
mencuri isi kantong suami.
Adapun yang seperti monyet ialah yang tiada
lain kerjaannya cuma berdandan
(bersolek) dan berhias saja dengan berganti-ganti pakaian.
Adapun yang thobi'atnya seperti babi ialah
yang taunya makan asal perutnya kenyang
dan suka tidur saja, dan suka
memecahkan perabotan piring-mangkuk.
Dan yang seperti anjing ialah perempuan
yang suka mengatai orang dan mengatai
suaminya, bilang suaminya miskin tiada ber-uang, dan manakala dilihatnya
suaminya kantongnya penuh, maka dihormatinya
suaminya dengan perkataan yang manis-manis.
Adapun
yang seperti kalajengking ialah perempuan
yang tiada senang diam dirumah, kerjaannya tiada lain membawa
omongan dikarang-karang, dusta dan mengumpat dan namimah, mengadu-ngadu satu
sama lainnya.
Maka itulah thobi'at perempuan (yang tidak
baik) dan bila diteruskan sebutannya
hanya akan memalukan saja bagi yang mendengarnya.
Maka
hendaklah masing-masing menjauhkan
sungguh-sungguh segala sifat
tersebut bagi dirinya, sebab sifat ini terlalu keji dan terlalu jahat, jua adanya.
PASAL 16
Larangan Syara’ atas Bunyi2an yang Haram
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan pertegahan (larangan) Syara'
atas bunyian (bernyanyi) yang haram dan
melihat permainan itu.
Adapun bunyi-bunyian (nyanyi-nyanyian) yang
haram itu telah ditegah (dilarang) oleh Alloh Ta'ala didalam Al-Qur'an, dan
telah ditegah oleh Rosullulloh
dan dinyatakan oleh sekalian
ulama akan haramnya bunyi-bunyian
itu didalam kitab-kitabnya masing-masing, karena lazimnya
bunyi -bunyian itu menarik kepada minum arak atau minum-minuman keras serta membawa lalai
kepada ibadat. Oleh sebab itu besar dosanya bagi mereka yang mendengar
bunyi-bunyian itu.
Sebagai lagi diriwayatkan bahwa nanti
dihari qiyamat Alloh Ta'ala menyuruh
Malaikat Rohmat memanggil orang yang tiada suka
mendengar bunyi-bunyian yang haram.
Lalu
Malaikat memanggil mereka itu
serta disediakan baginya tempat duduk yang mulia daripada Kasturi, setelah
mereka duduk Alloh Ta'ala menyuruh
Malaikat menghibur mereka dengan lagu-lagu yang
merdu sambil mengucap Tasbih kepada Alloh Ta'ala.
Maka
kemudian Malaikat itu melagukan dengan suaranya yang
amat merdu yang belum pernah
didengar oleh manusia, suaranya dan lagu-lagunya yang merdu itu, seperti suara
Malaikat itu, adalah pembalasan Tuhan
Robbul 'Alamin kepada mereka yang suka menjauhkan dirinya daripada mendengar bunyi-bunyian yang haram
waktu di dunia.
Maka nyatalah sudah bagi orang mu'min bahwa
lebih dari kenikmatan dunia, mereka bisa dapat merasakan didalam syurga.
Maka sebab bunyi-bunyian itu di-haramkan karena umumnya
dapat melalaikan ibadat dan lebih menarik kepada maksiat daripada
berbuat kebajikan.
Adapun bunyi-bunyian yang telah diharamkan
seperti wayang, topeng, orkes, komedi
dan sebagainya.
Alloh Ta'ala telah menyatakan bahwa segala
apa perbuatan maksiat itu dilarang oleh Nya, dan Alloh Ta'ala berjanji
akan memberi siksa kepada mereka yang melakukan yang
diharamkan itu, maka oleh sebab itu
tiada ada yang suka melihat permainan yang haram, kecuali telah lemah imannya
dan telah membuang aturan agamanya dan telah hilang malunya.
Mereka bercampur baur laki-laki dan
perempuan yang bukan mahromnya yang
akan membawa mereka dekat kepada berbuat zina.
Maka
dikhawatirkan mereka yang melihat akan tertarik lalu jadi meniru akan
tingkah laku dan perbuatan yang kurang sopan daripada tukang nyanyi
(artis-artis).
Perbuatan
itu yang harus mereka jauhkan,
maka tiap-tiap orang yang beriman yang ada punya rasa dan takut kepada
Alloh Ta'ala, niscaya ia tiada suka melihat permainan yang sedemikian itu, karena perbuatan itu dapat
melalaikan ibadat, oleh karena asyiknya
mendengar bunyi-bunyian itu, karena itu orang yang beriman akan merasa benci mendengar bunyi-bunyian semacam
itu, jua adanya.
Menyatakan
pertegahan Alloh Ta'ala di
dalam Al-Qur'an tentang haram
minum arak anggur, minuman keras dan minuman yang mabuk
karena minum-minuman itu.
Orang
akan jadi hilang akal, sedangkan
akal itu adalah nikmat Tuhan
yang sangat mulia. Alloh Ta'ala melarang keras minuman itu dan akan menyiksa kepada siapa yang melanggar
larangan itu, dengan bermacam-macam
siksaan di dalam neraka.
Bermula telah tersebut di pasal empatbelas
bagaimana besar dosanya orang yang minum itu, sama besar dosa-nya
dengan dosa menyembah berhala.
Adapun
sesungguhnya bagi mereka yang
jadi pemabukan, pertama-tama tiada akan
diterima oleh Alloh Ta'ala segala sholatnya, tiada diterima puasanya dan tiada
diterima amal ibadatnya yang lain.
Di dalam kubur ia disiksa dengan api neraka
sampai hari kiyamat,ketika bangkit dari kubur, hitam mukanya menakutkan,
lidahnya keluar panjang terjulur sampai kedadanya, air ludahnya
mengalir terus dari mulutnya yang amat
busuk baunya, tiap-tiap orang sangat jijik
melihatnya dan tak mau dekat padanya.
Di
dalam neraka diberi minum darah dan nanah yang mengalir dari farji (kelamin) perempuan yang berzina,
selain itu diberi minum bisa ular yang
amat busuk baunya.
Baru saja dekat mukanya, rontoklah daging
mukanya, dan bila diminum hancur badannya.
Maka
itulah siksanya orang yang minum-minuman yang haram, itu adanya.
Pasal 17
Haram Minuman Keras
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan
pertegahan Alloh Ta'ala di
dalam Al-Qur'an tentang haram
minum arak anggur, minuman keras dan minuman yang mabuk
karena minum-minuman itu.
Orang
akan jadi hilang akal, sedangkan
akal itu adalah nikmat Tuhan
yang sangat mulia. Alloh Ta'ala melarang keras minuman itu dan akan menyiksa kepada siapa yang melanggar
larangan itu, dengan bermacam-macam
siksaan di dalam neraka.
Bermula telah tersebut di pasal empatbelas
bagaimana besar dosanya orang yang minum itu, sama besar dosa-nya
dengan dosa menyembah berhala.
Adapun
sesungguhnya bagi mereka yang jadi pemabukan, pertama-tama tiada akan diterima
oleh Alloh Ta'ala segala sholatnya, tiada diterima puasanya dan tiada diterima
amal ibadatnya yang lain.
Di dalam kubur ia disiksa dengan api neraka
sampai hari kiyamat,ketika bangkit dari kubur, hitam mukanya menakutkan,
lidahnya keluar panjang terjulur sampai kedadanya, air ludahnya
mengalir terus dari mulutnya yang amat
busuk baunya, tiap-tiap orang sangat jijik
melihatnya dan tak mau dekat padanya.
Di
dalam neraka diberi minum darah dan nanah yang mengalir dari farji (kelamin) perempuan yang berzina,
selain itu diberi minum bisa ular yang
amat busuk baunya.
Baru saja dekat mukanya, rontoklah daging
mukanya, dan bila diminum hancur badannya.
Maka itulah siksanya orang yang
minum-minuman yang haram, itu adanya.
Pasal 18
Larangan membuat bid'ah
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan pertegahan (larangan) Syara' atas membuat bid'ah, dan menyatakan bahwasanya bid'ah itu pengajaran syaithon, yang diikuti oleh
orang yang tiada iman.
Bermula Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam ;
Barang siapa pergi kepada
dukun melihatin, meskipun ia tiada
percaya kepadanya, maka tiada
diterima sholatnya empat puluh hari lamanya, adapun jika ia percaya
dukun, ia telah kafir dengan Al-Qur'an.
Dan
kata setengah ulama, barang siapa suka pada
ahli bid'ah niscaya dihapuskan
segala amalnya yang sholeh, dan dikeluarkan imannya dari hatinya.
Adapun warna-warni bid'ah telah dinyatakan
di dalam kitab "Manhajal Istiqomah" maka tiada dipanjangkan disini
segala sebutannya.
Adapun
dibuat ganti dari pada membuat
bid'ah itu, maka yaitu dengan
membaca ayat Al-Qur'an, seumpama ayat Kursy dan Qul Huwallohu Ahad, dan Qul 'uzu birobbinnas, Qul
'uzu birobbil falaq, dan tiap-tiap zikir
atau doa' yang dibaca untuk tolak segala kejahatan.
Maka
itulah yang dimaqbul oleh Alloh Ta'ala, dengan izinnya tertolaklah segala macam kejahatan.
**(Yang dimaksud bid'ah pada bab ini antara
lain kepercayaan pada dukun ramal, dukun teluh, dukun pelet dlsb- pen)
PENUTUP
Translit Kitab "PERHIASAN BAGUS"
Karya : Syekh Usman bin Abdullah bin 'Aqil
bin Yahya Alwi.
--------------------------------------------------------------------------------
Maka
inilah penghabisan risalah yang bernama "PERHIASAN BAGUS"
Maka kami harap pada Alloh Ta'ala bahwa Ia
memberi Taufik dan Hidayat bagi tiap yang membaca ini risalah, dan mendengar
padanya, supaya boleh ia menurut pengajaran yang ada di dalamnya, dan
boleh ia mendapat lima keuntungan besar
yang tersebut di awal risalah ini adanya.
Washollollohu 'Ala Sayyidina Muhammadin
Wa'ala Alihi Washohbihi Wasallam,
Walhamdulillahi Robbil 'Alamin.
Telah
selesai dari pada mentahshilkan risalah ini bulan Jumadil Awwal tahun hijriyah 1312.
Dan
telah selesai di translitkan oleh saya ; Hj. Retno Wahyudiaty, SE. pada
bulan Oktober tanggal 15,1992 pukul 10:25 PM atau 22.25 WIB. di Jakarta.
aswr wb, hj retno, syukron atas terjemah kitab perihasan bagus, saya ijin paste untuk diberikan kepada keluarga, semoga menjadi berguna, dan allah membalas kebaikan ibu, amiiin
BalasHapusHari gini masih pakai aksesoris perhiasan sama dengan lainnya, hehe
BalasHapusUdah gak zamannya lagi sis..Yuk pakai yang spesial perhiasan nama yang tiada duanya.
Ada banyak pilihan perhiasan, mulai dari kalung nama dengan spesial liontin nama khusus,
yang bertuliskan nama anda. Juga ada gelang nama dengan variasi rantai ataupun plat pipih
Ada juga cincin nama khusus yang terukir nama anda ataupun pasangan anda. Bisa juga sebagai pelengkap,
yaitu anting nama, dan yang suka untuk urusan tampilan saat dinas bisa pakai bross nama.
Semuanya itu hanya ada disini >> Perhiasan Nama Cantik
Pasal 11 dan 13 nya mana ya?
BalasHapusTerima kasih ini sangat membantu sekali...
BalasHapusSangat tersentuh dan sangat membatu untuk mengetahui
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusAda yang tau kitab habib 'utsman bin yahya yang berjudul suluh zaman
BalasHapus