Rabu, 21 Maret 2012

"PERHIASAN BAGUS"


PENDAHULUAN
Translit Kitab "PERHIASAN BAGUS"

Karya : Syekh Usman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya Alwi.


--------------------------------------------------------------------------------


SEPATAH KATA

   
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

 Sahabat-sahabat seiman,

Dengan memanjatkan rasa Puji dan Syukur kehadirat Alloh Subhanahu Wata'ala, Sholawat dan Salam kepada Baginda Rosululloh SAW, pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan translit   kitab  yang berjudul "PERHIASAN BAGUS" untuk kaum perempuan, karya Syekh  Usman  bin Abdulloh bin 'Aqil bin Yahya Alwi Rohimalloh, dari tulisan arab Jakarta kedalam latin Indonesia.

Syekh Usman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya Alwi adalah Ulama asal betawi yang hidup pada abad ke 18 Masehi, Kitab-kitab yang dikarangnya banyak digunakan oleh kebanyakan majlis taklim di Jakarta, khususnya majlis taklim / pengajian kaum muda dan remaja.
Kami  sangat tertarik mentranslitkan kitab ini, karena  disamping dapat sebagai pedoman nasehat kita dalam kehidupan sehari-hari, kitab ini  merupakan karya besar dari almarhum yang telah dikarang pada tahun 1312  Hijriah atau sekitar tahun 1890 Masehi.

Dan  kitab ini walaupun lebih dari 100 tahun yang lalu  ditulis, akan  tetapi makna yang terkandung masih tetap ada relevansinya dengan kehidupan saat  sekarang  di abad 20 Masehi ini, bahkan kitab ini menggambarkan  kehidupan saat  ini,  dimana akibat terjadinya arus  globalisasi telah terjadi dekadensi  moral, yang merubah perilaku manusia kepada kehidupan  yang cenderung tidak menghormati ajaran yang disyariatkan Agama Islam.

Untuk itu dengan berpedoman Al-Qur'an dan Hadist  serta  ittifak Ulama, kami ingin mengajak terutama untuk diri saya, anak dan  keturunan saya, keluarga saya serta kita semua untuk  kembali kepada syariat Agama Islam, yaitu dengan mengamalkan apa-apa yang diperintahkan  oleh Alloh Subhanahu Wata'ala dan Rosululloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam.  Dan  salah satu caranya adalah dengan mengamalkan  apa-apa  yang terkandung di dalam kitab ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Insya Alloh, translit ini bermanfaat untuk kita semua,  khususnya buat anda yang membacanya. Amin..

Jazakallohu Khoyron.

 JAKARTA, 26 OKTOBER 1992



Alfakir,

Ny. Retno Wahyudiaty, SE.









KATA PENGANTAR dari PENGARANG KITAB

 Bismillahirrohmanirrohim,Alhamdulillahi robbil 'alamin, Wassholatu wassalamu 'ala sayyidi­na muhammadin, wa'ala alihi washohbini ajma'in.

Waba'du ; Kemudian daripada itu maka adalah ini sebuah risalah ada didalamnya himpunan beberapa hadist Nabi Sollollohu 'Alaihi Wasal­lam didalam perihal pengajaran kebajikan, beserta beberapa perkataan segala ulama.

Didalam  pengajaran ini dipindahkan sekaliannya pada bahasa melayu Jakarta dengan setengahnya lagi tiada disebut lafaz arabnya .

Dinaqol sekalian itu dari kitab yang mu'tamat, pengajaran ini khusus dibuat kepada anak-anak perempuan sekalipun pengajaran itu patut juga juga diajarkan kepada anak laki-laki.

Bermula bahwa gunanya pengajaran itu memperolehkan lima rupa daripada keuntungan besar bagi yang belajar padanya. Maka orang yang mendapat lima keuntungan besar itu maka ialah manusia yang paling baik dan paling bagus dan paling mujur dari dunia sampai di akhirat.

Maka hendaklah disebut disini lebih didahulukan lima rupa keuntungan besar itu dengan satu-persatunya ditulis dengan hurup besar kemudian diiringi padanya dengan hurup ilwas, dengan sebutan beberapa kebajikan yang mengikut padanya lagi, yaitu supaya yang membaca pada  risalah ini dan yang mendengar padanya boleh mendapat roghib dan mendapatkan segala keuntungan besar itu beserta segala kebajikan yang mengikut padanya, juga dengan mengamalkan pengajaran tersebut didalam  risalah ini.

Sebagai lagi bahwasanya pengajaran yang di dalam risalah ini se­sungguhnya ia membaguskan dan meriaskan pada yang membaca padanya dengan mendapakan lima rupa keuntungan beserta itu.

Maka dari itu dinamakan risalah ini "PERHIASAN BAGUS".

 5 RUPA KEUNTUNGAN BESAR :

Bermula inilah sebutan lima rupa keuntungan besar itu satu-persatunya :

   1.. Dapat berlaku dengan kelakuan yang baik,
maka ialah kelakuan yang terpuji pada Alloh Ta'ala dan pada Rasulnya.

Orang yang dapat berlaku dengan kelakuan yang baik ini meskipun ia bukan daripada orang yang berasal (baik), maka kelakuannya yang baik itu meninggikan pangkatnya dan membaguskan sebutan namanya dan menguatkan kepercayaan dan menyukakan hati orang-orang kepadanya.

Adapun orang yang mempunyai kelakuan jahat meskipun ia daripada orang yang berasal (baik), maka kejahatan kelakuan itu merendahkan pangkatnya dan membusukkan sebutan namanya dan menghilangkan kepercayaan dan membencikan hati (orang lain) kepadanya.

   2.. Dapat berperangai yang baik,
yaitu dengan budi bahasa dengan perkataan yang baik dan banyak sabar serta banyak merasa malu dan tiada dengki dan tiada dendam dan tiada busuk hati dan tiada suka mencuri, tiada mengkata-katai orang atau mengumpat orang.

Maka inilah daripada perangai segala Anbiya' dan Auliya' dan Sholihin, maka orang yang dapat berperangai baik ini tentulah kelakuannyapun menjadi baik, maka dapatlah ia segala kebajikan yang telah tersebut itu beserta dapatlah ia pula di akhirat segala kesenangan surga beserta keredoan Alloh Ta'ala.

Adapun orang yang berperangai jahat, maka tentulah kela­kuannyapun jahat, maka dapatlah ia segala kerugian yang telah tersebut beserta murka Alloh Ta'ala jua adanya.

  3.. Dapat masuk surga beserta keredhoan Tuhan 'Azza Wajalla,
maka inilah keuntungan yang terlebih besar sebab ada didalam surga itu segala rupa nikmat-nikmat besar daripada rupa-rupa makanan dan buah-buahan dan segala minuman dan segala perhiasan dan segala kerajaan dan segala kesenangan, sekalian itu yang amat bagus dan amat enak yang belum pernah dilihat dengan mata atau dengar dengan kuping akan seupama kebagusan surga itu.

Meskipun ia tatkala di dunia menanggung kemiskinan atau kesukaran atau kesakitan, maka tiadalah menjadi suatu kerugian atasnya, malah kemiskinannya itu akan menambahkan derjatnya di dalam surga dengan segala nikmatnya jua adanya.

  4.. Dapat selamat daripada api neraka,
maka keselamatan itulah peruntungan yang amat besar, sebab bahwasanya siksa api neraka itu terlalu amat keras.

Bermula jikalau seorang kena terbakar sedikit dari badannya dengan api dunia maka bagaimanalah sakitnya itu, maka apala­gi jika terbakar badannya semua, maka apalagi jika dengan api neraka yang terlebih berganda-ganda panasnya, dan men­ganguskan sekalian badan.

Tiap-tiap mati dari terbakar itu dihidupkan lagi supaya selamanya ia merasakan siksa terbakar hangus itu, tiada hingganya lagi beserta murka Alloh Ta'ala atasnya.

Maka orang yang terkena masuk neraka itu meskipun ia tatkala didunia mempunyai segala kekayaan atau segala kerajaan dan kesenangan maka tiadalah itu berguna lagi. Dan hilanglah sekalian itu dimasa matinya, maka apalagi ketika itu ia melihat dirinya itu hendak dimasukkan ke api neraka.Maka orang yang dapat selamat daripada api neraka ialah orang yang beruntung besar jua adanya.

  5.. Dapat selamat dari pada bahaya dunia, yaitu seperti dapat dimaki atau dipukul, atau dapat dibui atau dibuang atau dapat lain kesakitan hukum, maka orang yang dapat selamat daripada segala bahaya ini, maka ialah yang beruntung sekalipun ia sebagaimana kemiski­nannya.
Adapun orang yang dapat suatu daripada bahaya ini meskipun ia kaya besar, maka tiadalah berguna kekayaannya itu adanya melainkan kesialan.

Bermula bahwasanya lima rupa keuntungan besar itu didapatkannya Insya Alloh Ta'ala dengan mengamalkan pengajaran yang ada di dalam risalah ini.

Maka patut sekali bagi tiap-tiap ayah-bunda bahwa ia meriaskan anak-anaknya dengan perhiasan bagus, yakni mengajarkan anak-anaknya dengan pengajaran yang ada didalam risalah ini.

Demikian pula patut bagi suami bahwa mengajarkan istrinya supaya sekalian mereka itu boleh mendapatkan lima keuntungan tersebut, yang terlebih baik dan terlebih berguna daripada perhiasan emas-intan, sebab bahwasanya perhiasan emas-intan gunanya sementara dimasa hidup­nya didunia, kemudian jika ia mati jatuh pada orang lain.

Adapun ini "perhiasan bagus" gunanya mendapatkan lima keuntungan besar itu dari dunia terus ke akhirat, kekal kesenangannya selama-lamanya jua adanya.

Sebahagian lagi bermula bahwasanya pengajaran yang mendapatkan lima keuntungan besar itu ialah ia tergantung pendapatannya dengan mengajarkan segala yang wajib-wajib yang tersebut didalam sembilan pasal di awal risalah ini, beserta meninggalkan segala yang haram yang tersebut didalam sembilan pasal yang diakhir risalah ini.

Maka menjadilah jumlah pasal-pasal yang didalam risalah ini delapan belas pasal, inilah satu-satu adanya .

















PASAL  1

Kewajiban Syara'(Hukum Alloh) atas Ibu dan Bapak
--------------------------------------------------------------------------

Menyatakan kewajiban Syara'(Hukum Alloh) atas ibu-bapak, bahwa mengajarkan anaknya dengan pengajaran yang baik sebagai barang yang tersebut di dalam risalah ini, yang dengan pengajaran ini maka anaknya boleh mendapatkan lima rupa keuntungan besar dan boleh anaknya menjadi bercahaya matanya beserta beberapa pahala bagi keduanya.

Adapun jikalau keduanya itu (ibu-bapak) tiada mengajarkan anaknya maka dikha­watirkan bahwa anaknya itu mendapat perangai jahat, teristimewa pula jika ia bercampur dengan anak yang berperangai jahat dikhawatirkan kesudahannya itu ia akan menyusahkan ibu-bapaknya.

Sebagai lagi diriwayatkan, bahwa di hari qiyamat bahwa anak-anak atau istri yang tiada di ajarkan kebajikan oleh bapaknya atau oleh suaminya hingga mereka itu melihat siksa, maka mereka itu balik men­dakwa atas ibu-bapaknya atau suami.

Inilah hadistnya dari kitab Ihya-Ulumiddin :
"Awwalu maa yata'alaqu birrojuli yaumal qiyamati ahluhu wawaladu­hu fayu'qifunahu baina yadayyillahi ta'ala, fayaquluna yaa robba­na khuzlana bihaqqina minhu fainnahu maa 'allamana maa najhalu".
Artinya :
Mula-mula bergantung pada seorang dihari qiyamat yaitulah anak istrinya pada khadirot Alloh Ta'ala, maka berkata anak-istri itu :"Wahai Tuhan kami ambil hak kami dari padanya sebab bahwasanya ia tiada mengajarkan kami barang yang tiada kami mengetahui".

Adapun dari perihal anak-anak itu maka hendaklah ia mengetahui sungguh-sungguh bahwa ibu-bapaknya punya pengajaran padanya, punya perintah atasnya dengan mengerjakan segala kebajikan, dan punya laran­gan atasnya daripada segala kejahatan.

Maka semua itu dari sebab ia amat sayang padanya, karena dia mendapatkan pada lima keuntungan besar itu, dan karena menyelamatkan daripada segala kejahatan dunia dan akhirat.

Adapun perihal pengajaran yang wajib pada anak-anak maka yaitu :

Ilmu mengenal Tuhan Alloh Azza Wajalla dengan segala Sifat-Nya yang wajib, dan Ilmu rukun-rukunan seumpama yang ada dikitab "Babul Manan" atau kitab "Irsyadul Anam" dan membaca doa-doa dan dzikir-dzikir seumpama yang ada dikitab "Maslikul Akhyar", dan menjauhkan segala bid'ah sebagaimana tersebut dikitab "Manhajal Istiqomah".

PASAL  2

Wajib Ta'at dan Hormat kepada Ibu & Bapak

--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan bahwa wajib pada seorang membuat ta'at dan hormat kepada ibu-bapak, maka wajibnya itu dengan Perintah Alloh Ta'ala didalam Al-Qur'an.

Firman Alloh Ta'ala :
"Wawash-shoynal insana biwalidayhi ihsana"
Artinya :
Aku perintahkan manusia akan membuat kebajikan kepada Ibu-Bapak­nya.

 Adapun artinya membuat kebajikan kepada keduanya itu yaitu men­dengarkan dan menurut perintahnya dan memberi hormat kepadanya, senan­tiasa menyenangkan hatinya dan menjauhkan kemurkaannya atau kejengke­lannya, dan jangan mengeluarkan perkataan kasar kepadanya.

Firman Alloh Ta'ala :
"Falaa taqul lahuma ufin wala tanharhuma waqullahuma qawlan kariman".
Artinya :
Maka jangan engkau berkata kepada ibu-bapak engkau perkataan yang kurang hormat seperti kata "Ufh", dan jangan engkau bentak-bentak pada keduanya, dan berkatalah engkau pada keduanya dengan perkataan hormat lagi mulia.


Dan Firman Alloh Ta'ala :
"Wa ahfidh lahuma janahazzulli minarrohmati waqul robbir hamhuma kama robbayani shogiroo".
Artinya :
Rendahkan diri engkau kehormatan bagi keduanya, Hai Tuhanku beri Rohmat pada keduanya sebagaimana keduanya itu telah memelihara daku waktu kecilku adanya.

Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Rodhiallohu fii ridhol walidayni, Wasyukhthollohi fii syukhthil walidayni"

Artinya :
Bermula Keredho'an Alloh Ta'ala ada di dalam kerho'an ibu-bapak, dan Murka Alloh Ta'ala ada di dalam murka ibu-bapak.

 Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Salasata laa yad-hulunal jannata : Al-'aaku liwalidayhi, waddu­yusu, warrojilatu minannisa-i".

Artinya :
Bermula tiga macam dari pada manusia tiadalah mereka itu masuk surga : pertama-tama orang yang membuat dosa kepada ibu-bapak, kedua orang yang tiada cemburuan anak-istrinya bertemu orang laki-laki (yang bukan mahrom), ketiga orang perempuan yang (berpakaian) menyerupai dirinya seperti laki-laki adanya.

Sebagai lagi dinaqol disini makna dua hadist yang tersebut lafaz­nya di kitab "Bijayromi Atsin Iqna-i", yaitu :

Hadist yang Pertama :
Telah datang seorang kepada Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasal­lam mengadukan bahwa bapaknya mengambil hartanya, maka dipanggil oleh Rosullulloh akan bapaknya orang itu, maka datanglah bapak itu, sudah tua dan berjalan dengan tongkat.

Maka ditanya oleh Rosullulloh padanya, maka berkata ia : Yaa Rosullulloh, bahwasanya anakku ini dimasa kecilnya dan limpahnya dan fakirnya, padahal aku lagi kuat dan lagi kaya, maka tiada sekali aku mencegah akan dia dari pada hartaku, maka sekarang ini aku telah lemah dan fakir dan anakku ini kuat dan kaya, maka ia mencegah aku daripada hartanya.

Maka setelah mendengar Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam akan perkataan si bapak ini, maka jadi sedih Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, lalu menangis serta berkata : Tiadalah suatu batu atau suatu kayu mendengar perkataan orang tua ini, hanya ia akan sedih menangis.

Maka berkata Rosullulloh kepada orang itu : Bermula engkau dan harta engkau bagi bapak engkau adanya.

Hadist yang Kedua :
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam : Aku melihat di malam mi'rat hal orang yang disiksa di api neraka, digantung orang itu di dalam api neraka, maka aku bertanya pada malaikat penunggu api itu, betapa dosa orang itu, maka berkata malaikat itu bahwa dosa mereka itu kepada ibu-bapak.

Telah berfirman Alloh Ta'ala :
Tiada Aku keluarkan mereka itu daripada api neraka melainkan dengan redho' ibu-bapak mereka itu.

Maka berkata Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
Aku minta pada Alloh Ta'ala dengan perkataanku :

Hai Tuhanku keluarkanlah kiranya ibu-bapak mereka itu, bersama daku akan melihat siksa anak-anak mereka itu, kalau-kalau sekalian ibu-bapak mereka itu kasihan kepada anak-anaknya.

Maka diperintah oleh Alloh Ta'ala akan mengeluarkan sepuluh orang dari pada ibu-bapak anak-anak itu berjalan bersama Rosullulloh akan melihat anak-anaknya, maka diperintah Alloh Ta'ala akan malaikat penunggu neraka membuka pintunya.

Maka setelah dilihat sekalian ibu-bapak itu akan anaknya didalam siksaan yang amat keras itu, maka lalu sekalian mereka itu menangis dan berkata : Wahai Tuhan kami, tiada kami mengetahui bahwa siksaan anak-anak kami begini kerasnya, maka lalu ibu-bapak itu memanggil-manggil akan anak-anaknya, maka setelah diden­gar oleh anak-anak itu akan suara ibu-bapaknya, lalu anak-anak itu sekalian berteriak menangis dengan berkata anak-anak itu : Ya ibu-bapak kami, maka sangatlah sedih menangis ibu-bapak mereka itu, lalu meminta syafa'at pada Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, maka berkata Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam : Tiada akan dikeluar­kan anak-anak itu daripada siksaan melainkan dengan syafa'at daripada kamu juga, lalu ibu-bapak itu meminta do'a pada Alloh Ta'ala bahwa akan mengeluarkan anak-anaknya itu.

Maka berfirman Alloh Ta'ala kepada ibu-bapak itu : Apakah kamu telah redho' hati kamu kepada anak-anak kamu itu ?,

maka berkata ibu-bapak itu : Telah redho'lah kami kepada anak-anak kami, maka diperin­tah oleh Alloh Ta'ala akan penunggu api neraka akan mengeluarkan anak itu, padahal mereka itu sudah menjadi arang, maka lalu dimasukkan mereka itu kedalam sungai Ma-ulhiyah, maka lalu balik kembali badan mereka itu bagus, maka lalu mereka itu dimasukkan kedalam surga jua adanya.

 

PASAL  3

Wajib Sholat Lima Waktu

--------------------------------------------------------------------------------
Sebutan perihal wajib sholat lima waktu.
 Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Ash-sholatu 'imaa dud-dini faman aqomaha faqod aqomad-dina waman tarokaha faqod hadamad-dina".

Artinya :
Bermula bahwasanya sholat lima waktu itu tiang agama, maka barang siapa mendirikan sholat maka sesungguhnya ia mendirikan agama, maka siapa yang meninggalkan sholat maka sesungguhnya ia telah merubuhkan agamanya.
Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Man tarokash-sholata 'andan faqod kafaro jiharon".
Artinya :
Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja maka kafirlah ia dengan nyata.

Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Awwalu maa yuhasabu bihil 'abdu yaumal kiyamati min 'amalihi sholatuhu fain sholuhat faqod aflaha wa anjaha wa in naqosot faqod khoba wakhosiro".
Artinya :
Mula-mula diperiksa akan amal-amal si hamba di hari qiyamat itu sholatnya, maka jika sholatnya itu sempurna maka telah berun­tunglah ia dengan diterimanya dengan lain-lain amalnya pula, Jika sholatnya kurang maka sesungguhnya rugilah ia dan sia-sialah lain-lain amalnya adanya.

Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Man hafadzo 'alash-sholati akromahullohu ta'ala bihomsati khi­sholin yarfa'u 'anhu dhoiqul ma'isyati wa'azabul qobri wayu'thi­hillahu ta'ala kitabuhu biyaminihi wayamurru 'alash-shiroti kalbarqi wayadkhulul jannata bighoiri hisab".

Artinya :
Barang siapa memelihara sholat lima waktu maka dimulyakan oleh Alloh Ta'ala dengan lima perkara : pertama dijauhkan daripada kesempitan rizkinya, kedua ia tiada kena siksa kubur, ketiga dihari qiyamat diberi kitab segala amalnya ditangan kanan, keempat jalan di atas shirhotol (jembatan) seperti kilat, kelima masuk syurga tiada dengan hisab.

 Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Waman tahawana bish-sholati 'aqobahullohu ta'ala bikhomsa 'asyr­ota 'uqubatan khomsun fid-dun-ya wasalasatun 'indal mauti, wasalasatun fi qobrihi, wasalasatun 'inda  khurujihi minal qobri".
Artinya :
Barang siapa meninggalkan sholat dengan tiada uzur maka akan dibalas akan dia dengan lima belas siksaan, bermula lima daripada itu didalam dunia dan yang tiga ketika ia lagi mati, dan yang tiga didalam kuburnya, dan yang tiga diwaktu bangkit dari kuburnya.
Makna hadist ini hingga akhir :
Adapun lima rupa siksa yang didalam dunia adalah :

Hilang berkah pada umurnya.
Dihilangkan tanda-tanda orang soleh dari mukanya.
Tiap-tiap amalnya yang soleh tiada keterima.
Tiada dikabulkan do'anya,
Tiada dapat bagian do'a orang yang soleh.

Adapun yang tiga dari siksa itu ketika ia hendak mati maka adalah :

Ia mati hina.
Mati dengan terlalu lapar.
Mati dengan terlalu dahaga sekalipun diberi minum sekalian air didunia ini maka tiada akan menghilangkan dahaganya.

Adapun siksa yang didalam kuburnya adalah :

Ia dijepit oleh kuburnya hingga bersalah-salahan tulang iganya.
Dinyalakan api didalam kuburnya sehingga ia berbalik-balik didalam kubur diatas barah api siang dan malam.
Ia disiksa pula oleh malaikat syaja'il aqro', dimana dua mata malaikat itu dari api dan segala kuku-kuku  dari besi  yang menyala,  suaranya seperti  halilintar, dan ia berkata : "aku  diperintah  akan  memukul  engkau, engkau hilangkan sholat shubuh  sampai terbit  matahari,  engkau hilangkan sholat   zhuhur sampai   waktu ashar,  engkau hilangkan  sholat ashar  sampai waktu maghrib, engkau hilangkan waktu maghrib sampai waktu isya,  dan engkau hilangkan sholat  isya sampai waktu fajar"  lalu ia Memukul, tiap-tiap sekali pukulan terpendamlah orang itu kedalam  bumi tujuh puluh  hasta dan  disiksa  ia sampai hari qiyamat.

Adapun siksa waktu bangkit  kubur adalah :

Ia sangat  mendapat  hisab.
Mendapat murka Alloh.
Ia dimasukkan kedalam neraka.

Maka  lihatlah dan dengarlah  wahai anakku akan nasehatku ini  bagaimana halnya orang yang   menta'khirkan sholat  sampai  luput  waktunya, sangat begitu keras siksanya.
Apalagi  orang yang meninggalkan  sholat, sementara   sholat   dan sementara  tidak sholat  dengan tiada  uzur,  maka  bagaimana   lagi siksaannya  dan bagaimana pula halnya,   maka  biarlah  engkau   takut sungguh-sungguh jua adanya.

Menyatakan   segala   sifat   dan kelakuan  perempuan  yang  beruntung mendapat keredho'an Alloh  Subhanahu Wata'ala,  maka  sesungguhnya  tiada ada  suatu keuntungan  pada  manusia yang   seperti  mendapat   keredhoan Alloh kepadanya. Inilah  nikmat yang paling  besar dan  hal  yang  paling  mulya,  maka inilah  pangkat derajat yang  paling tinggi.
Adapun  sifat kelakuan  perempuan paling  beruntung  dengan  kemuliaan itu ialah ;

Perempuan yang senang duduk di rumah dan  tiada  suka  pergi   melangcong kesana-sini hanya jikalau ada perlu, maka beginilah sifatnya dan kelakuan anak-istri   para ulama  dan   para sholihin.

Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Aqrobu  maa takunul mar-atu  min robbiha   iza  kanat  fii   qo'ri baytiha".
Artinya :
Yang paling dekat seorang  perempuan   kepada  keredho'an   Tuhannya ialah apabila ia  berada   didalam rumahnya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Wainna   sholataha  fii   shohni dariha afdholu min sholatiha  fil masjidi washolatuha fii  baitiha afdholu  minsholatiha fii  shohni dariha washolatuha fii mahdi'iha afdholu min    sholatin    fii baytiha".
Artinya :
Sesungguhnya   hanya   sholat perempuan  di latar  rumahnya  lebih afdhol dari sholatnya di masjid, dan sholatnya di dalam  rumahnya lebih afdhol  dari sholat  di latar (halaman) rumahnya, dan  sholat  di kamar rumahnya lebih afdhol daripada sholat di dalam rumahnya.

Sebagai   lagi   telah   bertanya Rosullulloh    Sallollohu    'Alaihi Wasallam kepada anaknya Siti Fatimah Rodiallohu  'Anha,  "Betapakah   hal yang baik pada perempuan ya  Fatimah ?",  maka jawab Siti Fatimah  "Bahwa hal yang baik pada seorang perempuan yaitu  yang  ia tiada  melihat  pada lelaki  lain, dan orang lelaki itu tiada dapat melihat kepadanya",
maka Rosullulloh    Sallollohu    'Alaihi Wasallam  sangat bersuka  cita  hati mendengar perkataan  ananda   Siti Fatimah,  ia lalu mencium  kepalanya serta berkata :"Zurriyata ba'dhuha min ba'dhin"
Artinya :
Inilah  turunan yang  mulia  dari asal yang mulia.


Sifat  kebajikan bagi seorang perempuan yang mendapat keredho'an Tuhan 'Azza Wajalla yaitu perempuan  yang  tiada  suka  banyak permintaan  dari perhiasan   dunia, daripada pakaian, dan perabot  rumah tangga yang berlebih-lebihan, maka sebagaimana  yang  ada  padanya   ia bersyukur kepada  Alloh Subhanahu Wata'ala, sebab bahwasanya kebesaran dunia  dan perhiasannya  itu telah dibenci oleh Alloh Subhanahu Wata'ala halalnya, apalagi haramnya.

Sabda Nabi  Sallollohu   'Alaihi Wasallam  :
Hakkudunia ada  qodarnya pada Alloh Ta'ala sekalipun  sekedar sayap nyamuk besarnya, niscaya tiada dikasih   orang  kafir  akan   minum seceguk  airnya,  dari karena  dunia ini tiada qodarnya pada Alloh Ta'ala maka   dijadikannya dunia sebagai surga bagi orang2 kafir.

Adapun bagi orang mu'min kesenangan yang sempurna dan kerajaan besar maka yaitu Insya Alloh  Ta'ala  di dalam  syurganya dengan segala  nikmatnya yang kekal selama-lamanya
Adapun  yang  sesungguhnya  dunia ini  adalah tempat  beramal  sholeh, maka bukan untuk tempat  bersenang-senang,  maka dari  itu  Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam   suka meninggalkan  keenakan  dunia   ini, demikian   pula anak-istrinya dan sahabatnya,    masing-masing    suka memadai  barang  yang amat  sedikit dari  hal makanan atau  hal  pakaian atau perabot rumah tangganya.

 Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :

"Maa syabi'a aa-lu muhammadin min hubzisy-sya'iri salasata ayyamin"

Artinya :
Pernah  tiada   merasa   kenyang keluarga  Nabi  Muhammad  Sallollohu 'Alaihi Wasallam dari  roti  gandum selama tiga hari berturut-turut.

Setengah riwayat mengatakan bahwa terkadang dua-tiga hari tiada  kelihatannya Asfi, orang yang memasak di rumah Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, melainkan makan  seadanya saja yang ada di rumah seperti kurma dan air.
Begitulah  kelakuan   Rosullulloh Sallollohu  'Alaihi  Wasallam   yang senantiasa, jika ia masuk kerumahnya kalau  ada suatu makanan lalu  dimakan, dan kalau tiada, ia tiada minta dari  istrinya, lalu terus puasa  di hari itu juga.

Kata Siti Aisyah Rodiallohu 'Anha (Istri Nabi) :
"Kanat  dhoja'u Rosullulloh  Sallollohu 'Alaihi Wasallam,  Allazi yanamu  'alaihi wisadatun   min adamin hasy-wuha lifan"
Artinya :
Adalah di tempat tidur Rosululloh Sallollohu  'Alaihi  Wasallam  suatu bantal dibuat dari kulit yang isinya daripada sambuk korma.

Sebagai lagi ada pada suatu  hari Rosullulloh    Sallollohu    'Alaihi Wasallam datang ke rumah Siti  Fatimah,  didapati  ia  lagi  menggiling gandum  dengan memakai  baju yang dibuat  dari bulu onta, hati  Rosullulloh  Sallollohu 'Alaihi Wasallam menjadi sedih  melihat   kemiskinan Siti  Fatimah itu, serta  berkata  : Hai anakku Fatimah, sabarlah  engkau atas merasai sedikit pahit kehidupan dunia, karena sesungguhnya mendapat keenakan   yang  banyak  adalah   di akhirat  yang kekal  selama-lamanya,

maka  di waktu itu  turunlah  Firman Alloh Ta'ala sbb :
"Walasaufa    yu'thika    robbuka fatardhoo".
Artinya :
Bahwa sesungguhnya  nanti   akan diberikan kepadamu ya Muhammad  oleh Tuhanmu segala kemuliaan di akhirat, niscaya engkau akan redho' dan  suka hati engkau dan anak buah engkau.

Sebagai  lagi  dimisalkan   orang yang beriman pada hari kemudian  dan ia sabar atas kemiskinan dunia serta beramal   sholeh  dengan   mengharap supaya dapat keredho'an Tuhan, dapat kesenangan syurga dan segala nikmatnya, maka adalah ia seperti  seorang perempuan  yang lagi bikin  kue  dan membersihkan  perabot rumah  tangga karena menghadapi hari lebaran, maka engkau  dapat lihat sebelum lebaran itu  bagaimana  ia cape'nya  dengan memakai baju terburu-buru tiada meriaskan  badan  dan  bajunya karena arang atau abu dapur.

Semua itu dengan sabar  dilakukan karena  sedikit  hari lagi  ia  akan dapat merasakan  kesenangan dihari raya  lebaran dengan  pakaian  bagus dan makanan yang lezat.

Maka  inilah misalnya orang  yang beriman didalam sabarnya atas kemiskinan dunia, karena mengharap  keredho'an  Alloh Ta'ala dan  kenikmatan

PASAL 4

Sifat dan Kelakuan  Perempuan  Yang  Beruntung
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan   segala   sifat   dan kelakuan  perempuan  yang  beruntung mendapat keredho'an Alloh  Subhanahu Wata'ala,  maka  sesungguhnya  tiada ada  suatu keuntungan  pada  manusia yang   seperti  mendapat   keredhoan Alloh kepadanya. Inilah  nikmat yang paling  besar dan  hal  yang  paling  mulya,  maka inilah  pangkat derajat yang  paling tinggi.
Adapun  sifat kelakuan  perempuan paling  beruntung  dengan  kemuliaan itu ialah ;

Perempuan yang senang duduk di rumah dan  tiada  suka  pergi   melangcong kesana-sini hanya jikalau ada perlu, maka beginilah sifatnya dan kelakuan anak-istri   para ulama  dan   para sholihin.

Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Aqrobu  maa takunul mar-atu  min robbiha   iza  kanat  fii   qo'ri baytiha".
Artinya :
Yang paling dekat seorang  perempuan   kepada  keredho'an   Tuhannya ialah apabila ia  berada   didalam rumahnya.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Wainna   sholataha  fii   shohni dariha afdholu min sholatiha  fil masjidi washolatuha fii  baitiha afdholu  minsholatiha fii  shohni dariha washolatuha fii mahdi'iha afdholu min    sholatin    fii baytiha".
Artinya :
Sesungguhnya   hanya   sholat perempuan  di latar  rumahnya  lebih afdhol dari sholatnya di masjid, dan sholatnya di dalam  rumahnya lebih afdhol  dari sholat  di latar (halaman) rumahnya, dan  sholat  di kamar rumahnya lebih afdhol daripada sholat di dalam rumahnya.

Sebagai   lagi   telah   bertanya Rosullulloh    Sallollohu    'Alaihi Wasallam kepada anaknya Siti Fatimah Rodiallohu  'Anha,  "Betapakah   hal yang baik pada perempuan ya  Fatimah ?",  maka jawab Siti Fatimah  "Bahwa hal yang baik pada seorang perempuan yaitu  yang  ia tiada  melihat  pada lelaki  lain, dan orang lelaki itu tiada dapat melihat kepadanya",
maka Rosullulloh    Sallollohu    'Alaihi Wasallam  sangat bersuka  cita  hati mendengar perkataan  ananda   Siti Fatimah,  ia lalu mencium  kepalanya serta berkata :"Zurriyata ba'dhuha min ba'dhin"

Artinya :
Inilah  turunan yang  mulia  dari asal yang mulia.
Sifat  kebajikan bagi seorang perempuan yang mendapat keredho'an Tuhan 'Azza Wajalla yaitu perempuan  yang  tiada  suka  banyak permintaan  dari perhiasan   dunia, daripada pakaian, dan perabot  rumah tangga yang berlebih-lebihan, maka sebagaimana  yang  ada  padanya   ia bersyukur kepada  Alloh Subhanahu Wata'ala, sebab bahwasanya kebesaran dunia  dan perhiasannya  itu telah dibenci oleh Alloh Subhanahu Wata'ala halalnya, apalagi haramnya.

Sabda Nabi  Sallollohu   'Alaihi Wasallam  :
Hakkudunia ada  qodarnya pada Alloh Ta'ala sekalipun  sekedar sayap nyamuk besarnya, niscaya tiada dikasih   orang  kafir  akan   minum seceguk  airnya,  dari karena  dunia ini tiada qodarnya pada Alloh Ta'ala maka   dijadikannya dunia sebagai surga bagi orang2 kafir.

Adapun bagi orang mu'min kesenangan yang sempurna dan kerajaan besar maka yaitu Insya Alloh  Ta'ala  di dalam  syurganya dengan segala  nikmatnya yang kekal selama-lamanya
Adapun  yang  sesungguhnya  dunia ini  adalah tempat  beramal  sholeh, maka bukan untuk tempat  bersenang-senang,  maka dari  itu  Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam   suka meninggalkan  keenakan  dunia   ini, demikian   pula anak-istrinya dan sahabatnya,    masing-masing    suka memadai  barang  yang amat  sedikit dari  hal makanan atau  hal  pakaian atau perabot rumah tangganya.

 Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :

"Maa syabi'a aa-lu muhammadin min hubzisy-sya'iri salasata ayyamin"

Artinya :
Pernah  tiada   merasa   kenyang keluarga  Nabi  Muhammad  Sallollohu 'Alaihi Wasallam dari  roti  gandum selama tiga hari berturut-turut.

Setengah riwayat mengatakan bahwa terkadang dua-tiga hari tiada  kelihatannya Asfi, orang yang memasak di rumah Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, melainkan makan  seadanya saja yang ada di rumah seperti kurma dan air.
Begitulah  kelakuan   Rosullulloh Sallollohu  'Alaihi  Wasallam   yang senantiasa, jika ia masuk kerumahnya kalau  ada suatu makanan lalu  dimakan, dan kalau tiada, ia tiada minta dari  istrinya, lalu terus puasa  di hari itu juga.

Kata Siti Aisyah Rodiallohu 'Anha (Istri Nabi) :
"Kanat  dhoja'u Rosullulloh  Sallollohu 'Alaihi Wasallam,  Allazi yanamu  'alaihi wisadatun   min adamin hasy-wuha lifan"
Artinya :
Adalah di tempat tidur Rosululloh Sallollohu  'Alaihi  Wasallam  suatu bantal dibuat dari kulit yang isinya daripada sambuk korma.

Sebagai lagi ada pada suatu  hari Rosullulloh    Sallollohu    'Alaihi Wasallam datang ke rumah Siti  Fatimah,  didapati  ia  lagi  menggiling gandum  dengan memakai  baju yang dibuat  dari bulu onta, hati  Rosullulloh  Sallollohu 'Alaihi Wasallam menjadi sedih  melihat   kemiskinan Siti  Fatimah itu, serta  berkata  : Hai anakku Fatimah, sabarlah  engkau atas merasai sedikit pahit kehidupan dunia, karena sesungguhnya mendapat keenakan   yang  banyak  adalah   di akhirat  yang kekal  selama-lamanya,

maka  di waktu itu  turunlah  Firman Alloh Ta'ala sbb :
"Walasaufa    yu'thika    robbuka fatardhoo".
Artinya :
Bahwa sesungguhnya  nanti   akan diberikan kepadamu ya Muhammad  oleh Tuhanmu segala kemuliaan di akhirat, niscaya engkau akan redho' dan  suka hati engkau dan anak buah engkau.

Sebagai  lagi  dimisalkan   orang yang beriman pada hari kemudian  dan ia sabar atas kemiskinan dunia serta beramal   sholeh  dengan   mengharap supaya dapat keredho'an Tuhan, dapat kesenangan syurga dan segala nikmatnya, maka adalah ia seperti  seorang perempuan  yang lagi bikin  kue  dan membersihkan  perabot rumah  tangga karena menghadapi hari lebaran, maka engkau  dapat lihat sebelum lebaran itu  bagaimana  ia cape'nya  dengan memakai baju terburu-buru tiada meriaskan  badan  dan  bajunya karena arang atau abu dapur.

Semua itu dengan sabar  dilakukan karena  sedikit  hari lagi  ia  akan dapat merasakan  kesenangan dihari raya  lebaran dengan  pakaian  bagus dan makanan yang lezat.

Maka  inilah misalnya orang  yang beriman didalam sabarnya atas kemiskinan dunia, karena mengharap  keredho'an  Alloh Ta'ala dan  kenikmatan

PASAL  5

Kebajikan dan Kepatutan dalam hal Rumah Tangga


Menyatakan segala aturan kebajikan dan kepatutan pada Syara'  dan pada adat dari hal rumah tangga.
  1. Hendaklah rajin membersihkan perabot  rumah tangga, bersih kain baju, bersih tempat bersuci, tempat ibadat, tempat duduk dan tempat tidur dan lain-lainnya.
          Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Annadzofatu minal iman"
Artinya :
suci bersih itu suatu daripada iman.
2     Hendaklah rajin memelihara segala perabot rumah tangganya, dan  perabot dapur dengan menempati barang-barang itu  pada  tempatnya yang tertentu dan yang patut, maka apabila sudah habis dipakai  barang itu diambil dari tempatnya kemudian dikembalikan lagi pada tempatnya.
3    Janganlah sekali-kali meninggalkan tempat makanan  dengan terbuka tutupnya meskipun kosong apalagi ada isinya, hendaklah membaca Bismillah ketika mengambil barang itu atau menyimpan lagi pada tempat­nya.
 4  Janganlah  meninggalkan api di dapur, waktu  mau  tidur dipadamkan api itu lebih dahulu.
 5  Jangan pakai lampu minyak tanah di dekat  tempat  tidur, melainkan  tiada akan dikhawatirkan dipakai minyak kelapa atau  minyak kacang yang lebih selamat dari kebakaran.
6   Jangan  meninggalkan kotoran atau  sampah  atau  kubang-kubang di dalam rumah karena hal itu mewariskan sial.
 7  Hendaklah (senantiasa) membakar kemenyan arab tiap-tiap malam jum'at, atau membakar dupa tiap-tiap malam.
 8  Membaca ayat kursy waktu mengunci pintu, dan waktu mau tidur.
 9  Jangan  bersuara keras ketika membaca  Al-Qur'an  di waktu  malam atau berzikir sampai mengganggu orang tidur, adapun  ber­suara  keras-keras  tertawa atau bernyanyi itu dilarang keras  pada Syara'  (hukumAlloh) dan menjadi busuk pada adat (norma) orang  baik-baik.
 10 Hendaklah bekerja buat pencarian yang  halal  seperti menjahit, menyulam, membatik atau menenun dan sebagainya.
          Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Innalloha yuhibbul mu'minal muhtarifa"
Artinya :
Bahwasanya Alloh Ta'ala kasih, yakni memberi pahala pada hambanya yang mu'min yang punya pencarian yang halal.
Adapun  perihal  tulis-menulis maka Syara' tidak  mencegah  untuk mengajarkan kepada perempuan menulis.

PASAL  6

Kewajiban  atas  Perempuan  yang Bersuami
--------------------------------------------------------------------------------
Perihal  perempuan  yang  bersuami, wajib  atas  perempuan  yang bersuami bahwa ia ta'at pada suaminya, yakni menurut dan  menyenangkan hati  suaminya  dalam perbuatan yang wajib dan yang sunnat  atau  yang harus (dibolehkan) pada Syara' yang tiada ada dosanya.

Adapun didalam perbuatan yang tiada harus (tidak dibolehkan) pada Syara' maka  tiada harus (tidak boleh) suami menyuruh istrinya, dan tiada pula harus istri  menurutnya.

Istri wajib memelihara barang-barang suaminya jikalau ada padanya. Dan jangan ia keluar dari rumahnya ketempat yang diharuskan (diperbolehkan) pada Syara' kecuali dengan izin suaminya, adapun pergi ketempat yang  tiada harus (tidak boleh)  pada Syara', seperti pergi menonton,  melihat  atau mendengar barang  yang  haram,  tiada harus (tidak boleh) si istri pergi  kesitu walaupun  di perintah suaminya.

Dan tiada harus (tidak boleh) ia menuruti perintah suaminya atau kemauan  suami didalam tiap-tiap barang yang diharamkan pada Syara'.

sebagai  lagi jangan si istri memberitakan suaminya dengan  minta dibelikan  barang yang tiada wajib atas suami, melainkan  dengan  suka suami  itu  sendiri, dan yang sebaik-baik istri itu  ialah yang  baik perangai dan selalu manis air mukanya pada suaminya.

lain yang dikatakan anak tiri, dan  tiada harus  sekali-kali  berbuat yang menyakiti anak tiri  karena  hal itu adalah Dan sebagai lagi kewajiban ta'at pada suami ialah senang  memeli­hara anak dari istrinya yang perbuatan maksiat kepada Alloh Ta'ala, maksiat kepada suami dan menjadi dzolim terhadap anak itu.

PASAL  7

Kebajikan didalam  perihal  Memelihara  Anak-anaknya
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan  aturan  kebajikan didalam  perihal  memelihara  anak-anaknya.

Bermula,  pada  waktu anak itu di  lahirkan  hendaklah  seseorang Adzan  di  telinganya yang kanan dengan suara sederhana  lalu  membaca do'a ini :

"Inni a'uzuhabika wazurriyatiha minasy-syaithonirrojim".
Kemudian qomat ditelinganya yang kiri.

Dan  hendaklah cukur rambut dihari yang ketujuh, maka  sunnat  di timbang rambutnya dengan emas atau perak, lalu diberi sedekah  kepada fakir  dan  miskin, serta diberi nama pada hari itu dengan  nama  yang bagus.

Sebagai lagi yang sunnat dibaca pada anak-anak itu supaya  jangan sawan  dan jangan kena penggoda syaithon atau kena mata panas,  inilah do'anya :

"A'uzubika bikalimatillahit taam-mati min kulli syaithoni  waham­mat wamin kulli aini lammat".
Artinya :
Aku  minta  perlindungan dengan  Engkau,  dengan  kalimat-kalimat Alloh  yang sempurna daripada kejahatan tiap-tiap syaithon  dan  dari tiap-tiap kejahatan lainnya dan dari tiap mata jahat.

Dan  lagi,  waktu  mula-mula anak belajar  bicara  maka  ajarilah ucapan  Alloh  Alloh, supaya lidahnya mula-mula (sejak awal) biasa  menyebut  nama Alloh Ta'ala.

Diriwayatkan  oleh setengah ulama bahwa bila  mencukur  anak-anak hendaklah dilakukan  tiap hari rabu sekalipun dalam  jangka  dua-tiga rabu sekali. Cukurlah sampai dapat empat puluh rabu, maka Insya  Alloh kelak anak itu akan menjadi alim.

Dan  hendaklah kalau anak itu akan disusukan pada perempuan  yang lain,  yang  baik perangainya dan tiada suka  meninggalkan  sholat melainkan  karena udzur, sebab perangai anak itu akan menurut  kepada orang yang menyusuinya.

Dan  kalau anak itu sudah mulai berkata-kata, ajarlah  ia  dengan kata-kata  yang sopan, kalau ia berkata-kata yang keji,  maka  katakan padanya 'mulutmu busuk', atau 'mulut-mu keluar darah'.

Hendaklah ia diajarkan bertingkah laku yang sopan, bila ia  makan dengan  tangan kanan, dan memegang yang keji dengan tangan  kiri,  dan namakan kepadanya tangan kanan itu tangan yang bagus, dan tangan  kiri itu tangan jelek.

Maka apabila anak itu sudah pantas belajar mengaji, maka  segera­lah  ia  diserahkan belajar mengaji kepada guru  yang  bagus  makhroj hurufnya  serta dengan tajuwidnya, serta dibujuk anak itu  supaya  mau mengaji.

PASAL  8

Sebaik-baiknya  Perempuan 

--------------------------------------------------------------------------------
Sebaik-baiknya  perempuan  jangan lupa  dari  mengucap  zikrulloh dengan  sebanyak-banyaknya, sekalipun ia sedang haid,  hanya  menbaca Al-Qur'an  diharamkan atasnya kecuali ia telah suci daripada haid  dan daripada hadast besar.
Adapun  aturan membaca do'a atau zikir dengan segala  rupa  zikir dan  segala rupa do'a dengan masing-masing waktunya, dan sekalian  itu ada dikitab "Maslikul akhyar".
Maka dibaca dan dihapal sedapat-dapatnya, dan jikalau belum dapat yang banyak jangan tinggalkan yang sedikit, maka sekalian itu dikerja­kan yang wajib lebih dahulu.

Dan Nabi Bersabda :
"Iza  sholatil  mar-atu khomsaha washomata  syaharoha  wahafidzot farjaha  wa-atho'at zaujaha qila lahad khuliyu min  ayyi  abwabil jannati syi'ti".
Artinya :
Apabila seorang perempuan bersholat pada waktunya, dan  puasa di bulan Romadhonnya, dan memelihara farjinya (alat kelaminnya)  dari­pada  zina,  dan  ta'at pada suaminya, maka  dihari qiyamat  malaikat mengatakan  kepadanya  "silahkan engkau masuk dari pintu  syurga  yang mana engkau suka".

Maka inilah suatu keuntungan yang besar.

PASAL  9

Menjauhkan diri daripada Berbuat  Dosa

--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan aturan menolong manusia untuk menjauhkan diri daripada berbuat  dosa agar supaya ia selamat dari murka dan siksa  Tuhan  atau Alloh Ta'ala.

Bermula sesungguhnya hanya orang yang suka menolong, itulah orang yang beriman pada hari qiyamat, sebagaimana akan diterangkan  sebutan­nya di pasal yang akan datang supaya ingat senantiasa kepada Nya.

Bermula  selamanya  hawa nafsu manusia suka  kepada  segala  yang enak-enak dari penglihatan, pandangan, makanan atau pakaian atau  dari perabot,  maka  gholibnya (umumnya) keinginan hawa nafsu itu suka  kepada  yang haram yang akan menjadi dosa kepada Alloh Ta'ala, yang akan jadi murka kepada Nya dan akan mendapat siksaNya.

Maka  apakah gunanya keenakan sedikit akan  mendatangkan  siksaan dan sakitnya yang banyak dan juga tiada akan berguna bahwa menyesal di belakang hari.

Adapun  menolong orang supaya jangan sampai berbuat  dosa  karena dhorurot  hawa nafsu dan supaya selamat ia dari siksa  akhirat,  maka yang  dimaksud menolong itu ialah memberi nasehat dan  peringatan  hal ihwal  mati  dan  kubur yang tiada dapat tidak mesti  ia  akan  dapat, seperti bangkit dari kubur, berkumpul di padang mahsyar dan dari  hal ihwal hari qiyamat itu.

Bermula tiap amal sholeh daripada sholat, puasa dan lain-lain amal ibadat, maka dengan pertolongan Tuhan Alloh Ta'ala dan kelebihanNya,  dijadikan  sekalian itu balasan kesenangan didalam  kubur  yang keadaannya  lebih  dari kamar pengantin baru, demikian pula  nanti  di dalam syurga dengan rupa-rupa nikmat yang besar.

Akan tetapi tiap amal ma'siat dengan keadilan Alloh Ta'ala, bahwa sekalian itu dijadikan suatu siksaan, mula-mula di dalam kubur amalnya dijadikan  segala  binatang buas dari api neraka  yang akan  menyiksa tiap-tiap hari sampai hari qiyamat, kemudian akan disiksa pula didalam api neraka.

Maka  fikirkanlah baik-baik hai anakku, sebagaimana engkau  rajin membersihkan tempat tidurmu dengan  menjauhkan nyamuk  daripadanya, mengukup dupa serta meletakkan kembang supaya engkau dapat enak  tidur di  waktu malam, maka engkau hendaklah lebih sungguh-sungguh daripada itu, rajin beramal sholeh yang menyebabkan engkau akan dapat  kesenan­gan didalam kubur yang lama masanya, dan sungguh-sungguhlah  engkau jauhkan segala ma'siat, supaya engkau jadi selamat dari siksa kubur.

Oleh  sebab  itu kasihanilah dirimu, jangan  sampai  engkau  lupa karena  dapat  tertipu oleh syaitan, dengan engkau  ikuti  hawa  nafsu dengan berbuat kejahatan sebagaimana tersebut di pasal-pasal yang akan datang,maka  engkau  akan menyesal selama-lamanya, jikalau engkau  tiada  tobat dengan sungguh-sungguh sebelum engkau mati.

Bermula segala ma'siat itu banyak macam, maka disebut disini yang sering  diperbuat oleh orang yang kena tipu daya penggoda syaitan  jua adanya.

PASAL  10

Larangan Perempuan yang Keluar dari Rumahnya
--------------------------------------------Menyatakan  segala hadist yang tiada harus (tidak boleh) atas perempuan  keluar dari rumahnya dengan perhiasan yang menarik supaya dilihat oleh  orang laki-laki padanya.

Dan tiada harus (tidak boleh) orang perempuan memakai kembang atau  wangi-wan­gian  ia berjalan keluar sampai harumnya itu dapat dicium  oleh  orang lelaki lain.

Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam telah bersabda :
"Ayyuma amroatin ista'thorot famarota 'ala qawmin liyajidu rihaya fahiya zaniatun wakullu 'ainin zaniatun"
Artinya :
Siapa  saja  seorang perempuan yang  memakai  wangi-wangian  lalu berjalan  di hadapan golongan orang laki-laki  dengan  maksud  supaya mereka itu dapat mencium baunya, maka berdosalah perempuan itu seperti dosa  berzina, dan tiap-tiap mata lelaki yang memandang padanya maka matanya berbuat zina.

Dan Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam bersabda :
"Ma man ro-ata takhriju fii syahroti minath-thoyyibi fayan-dziror rijala  ilayha  illa lam tuzla fii sakhotollohu hatta  tarju  ila baytiha".
Artinya :
Tiada seorang perempuan keluar rumah dengan perhiasan dan  wangi-wangian sehingga  orang-orang  lelaki memandang  kepadanya,  maka  ia didalam murka Alloh Ta'ala sampai ia pulang kerumahnya.

Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Ayyumam ro-atin khorojat min dariha bighoyri izni zaujiha  la'a­nathal malaikatu hatta tarji'a".
Artinya :
Siapa  saja perempuan yang keluar ia dari rumahnya  dengan  tiada izin dari suaminya, niscaya melaknat segala malaikat padanya sampai ia kembali.

Sebagai  lagi Alloh Ta'ala menyatakan di dalam  Al-qur'an,  tiada harus (tidak boleh) orang perempuan bicara pada laki-laki yang bukan mahromnya  dan bukan suaminya,  kecuali ada fardhu (kepentingan) yang dibicarakan, tetapi  harus dibalik dinding dengan tiada melihat satu sama lain.

Firman Alloh Ta'ala :
"Wa  iza  sa-al  tamu hunna mata-'an  fas-alu  hunna  min  waro-i hijab".
Artinya :
Apabila  kamu  minta  sesuatu barang dari  perempuan  yang  bukan mahrom kamu, maka mintalah kepada mereka dibelakang dinding.

Dan Firman Alloh Ta'ala pula :

"Qul  lilmu'minina yaghudh-dhu min abshorihim wayahfadzu  furuja­hum"

Artinya :
Katakan  hai Muhammad, pada orang laki-laki yang  beriman  supaya dapat  menahan penglihatan mereka dari pada memandang  perempuan  yang bukan mahromnya dan hendaklah dipelihara kemaluan daripadanya.

Firman Alloh :
"Wa  qul lilmu'minati yagh-dhudhna min  abshorihinna  wayahfadzna furujahunna".
Artinya :
Dan  katakanlah  kepada perempuan yang beriman  hendaklah  mereka menahan penglihatan mereka itu dan memelihara kemaluan dari pada  perbuatan zina.
Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"La'anallohu zaqorotil-quburi"


Artinya :
Alloh  Ta'ala  melaknat akan orang-orang  perempuan  yang  ziarah qubur.

Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Ro-aytun nisa-a min ummati ya'zibuna biannawa'il azab"
Artinya :
Aku  melihat  banyak perempuan dari pada ummatku  disiksa  dengan bermacam-macam siksa.

Disini diterangkan makna hadist ini, yaitu bermacam-macam siksaan itu :

Ø      Ada perempuan yang digantung kepalanya dengan rambutnya dan tubuhnya diatas api neraka, yaitu perempuan yang sengaja meriaskan  rambutnya  dan tubuhnya untuk menarik perhatian laki-laki lain.

Ø      Dan  ada perempuan yang digantung dengan lidahnya, itulah  perem­puan  yang  suka ngomel pada suami. Perempuan yang  suka  menga-ngatai orang, suka memaki-maki atau suka mengumpat orang.

Ø      Ada perempuan yang digantung dengan susunya (payudaranya), itulah perempuan yang  mengotori tempat tidur suaminya dengan  perbuatan  serong pada laki-laki  yang lain.

Ø      Setengahnya ada yang diikat dua  kakinya  dengan susunya  (payudaranya),  dan kedua tangannya  sampai  kekepala  dengan susunya,  itulah   perempuan yang tidak suka mandi hadast  besar,  dan tidak pernah mandi dari pada haid, dan meninggalkan sholat.

Ø      Dan  setengahnya lagi kepala dijadikan kepala babi  dan  badannya seperti badan keledai, itulah perempuan yang suka mengadu-adu  orang, suka namimah (ngomongin orang) dan berdusta.

Dan Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Ith-thola'tu finnari faro-aytu aksaro ahlahan-nisa-a".
Artinya :
Aku  melihat  di  neraka dan kulihat  banyak  sekali  orang-orang perempuan.

Maka  walhasil  keterangan  hadist ini tentang  segala  dosa  dan siksaan  atas  orang-orang perempuan yang  pergi-pergian  meninggalkan rumahnya,  dan teristimewa pula dari sebab bagusnya, bagus  pakaiannya dan bagus rupanya, yang jadi sebab dia mendapat dosa, akhirnya perem­puan  itu mendapat murka Alloh Ta'ala, dan laknat dari Malaikat  serta mendapat  rupa-rupa siksaan didalam neraka, maka  oleh  sebab  itulah tiap-tiap  perempuan  yang  beriman akan merasa takut  dari  hal  yang demikian itu.

Maka disini dibuat suatu contoh, andaikata seorang perempuan  mau keluar dari rumahnya sesudah berhias dan memakai pakaian, tiba-tiba di jalan ada tawon (lebah) yang ganas mengejar-ngejar dan akan  mengantup siapa  yang lewat disitu, dan akan menjadi bengkak-bengkak muka  orang yang diantupnya,  maka sudah tentu perempuan itu tiada  jadi  keluar, karena takut diantup tawon dan takut menjadi bengkak-bengkak mukanya.

Maka  pikirlah baik-baik hai anakku, bahwa murka Tuhan  dan  sik­saannya  itu amat keras, lebih pantas takut kepada Nya daripada  takut diantup tawon.

Maka  perempuan yang berfikiran begini, serta ada  imannya,  maka mudahlah atasnya untuk meninggalkan pergi-pergian kemana-mana, kecuali apabila  ia  perlu dengan seboleh-bolehnya menjauhkan diri  dari  pada jadi pandangan laki-laki saja adanya.

sebab yang menjadi dosanya, disini akan diterangkan  dosa-dosa itu satu-persatu.
Membuat kebanggaan, inilah yang menjadi  sebab ia pergi-pergian dari rumah agar supaya  dilihat  akan pakaian  itu oleh orang lain, maka dengan yang demikian ini  keluarnya saja ia telah berdosa.

Nabi  Sallollohu 'Alaihi Wasallam telah bersabda:
"Aku  melihat sedikit  sekali  orang-orang  perempuan yang  masuk  surga"
kemudian diantara  sohabat  bertanya "Apakah  yang  mencegahkan perempuan-perempuan  lain masuk surga, Ya Rosullulloh?
maka Nabi  menjawab "Yang mencegahkan mereka demikian itu adalah karena kebesaran  pakaian perhiasan  daripada mas intan di dunia”

Dengan  perhiasan mas intan  berlian  yang dibuat kebanggan oleh umum kaum perempuan, dan dengan perhiasan itu menimbulkan rasa sombong dan takabbur atas orang yang  tak  punya. Maka sebagai balasan nanti di  Hari  Mah-syar (hari qiyamat) orang yang takabbur itu badannya di rupakan  kecil  seperti semut, sehingga ia di injak-injak orang" Demikanlah  dinyatakan  didalam hadist.

Dari  sebab  itu menjadi patah hati bagi orang yang tak punya (miskin), maka dari itu diharamkan orang  memakai  bejana dari mas (perabot dapur) karena hal itu akan mematahkan hati fakir dan miskin yang melihatnya.

Sebagai lagi bahwasanya ulama melarang melepaskan anak-anak  yang punya makanan, datang kepada anak-anak lainnya yang tidak punya  maka­nan, apalagi datang kepada anaknya orang miskin, supaya jangan  sampai dilihat oleh anak-anak itu yang menyebabkan jadi patah hatinya, pada­hal ibu-bapak mereka masih dapat membelikannya.

Adapun  perhiasan mas intan yang besar-besar, sudah barang  tentu bagi yang miskin tidak mudah mendapatkannya.

Sesungguhnya  berbangga-bangga  itu  membuat  kebesaran dengan  harta dunia, suatu yang sangat dibenci oleh Alloh Ta'ala, dan telah  disebutkan  di pasal yang keempat bahwasanya segala  perhiasan dunia  tiada qodarnya pada Alloh Ta'ala meskipun sekedar sayap  nyamuk saja besarnya.

Maka  oleh sebab itu orang yang punya perhiasan yang  mahal-mahal janganlah berbuat bangga, hal itu supaya jangan menjadi dosa atasnya.

Adapun  yang  tidak punya pakaian itu, sabarlah ia  didunia  ini, sebagaimana  nasehat Rosullulloh kepada Siti Fatimah seperti  tersebut di  pasal  yang keempat serta di akhir pasal itu, maka  nanti dengan sabarnya ini Insya Alloh akan mendapatkan kekayaan dan kesenangan yang tiada bandingnya  di dunia ini, yang kekal  selama-lamanya  di  dalam syurga, maka disanalah ia bersyukur atas sabarnya di dunia.

PASAL  12                         

Haram Mengumpat

--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan  ayat  Al-Qur'an dan Hadist  Nabi  Sallollohu 'Alaihi Wasallam  tentang haram Mengumpat.

Adapun  mengumpat itu adalah dosa besar dan telah  dilarang  oleh Alloh Ta'ala di dalam Al-Qur'an, dan dirupakan oleh Alloh Ta'ala bahwa orang  yang mengumpat itu adalah seperti makan daging orang  yang  dia umpat padanya.

Firman Alloh Ta'ala "Wala:
Yaghtab ba'dhukum ba'dhon ayuhibbu ahadukum ayya'kula lahma akhi-hi maytan fakarih-tumuhu"
Artinya:
Dan jangan mengumpat oleh setengah dari pada kamu dari  setengah­nya.

Apakah suka seorang dari pada kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati  padahal kamu sendiri membencinya, sebab  engkau  tentu merasa  sakit  hati apabila engkau mendengar diceritakan orang lain,tentu  engkau merasa sakit hati seperti dipotong dagingnya lalu  dimakan.

Bermula  diriwayatkan bahwa ada dua orang perempuan sedang  puasa sunnat  dizaman Rosullulloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam, akan  tetapi keduanya  sedang mengumpat orang dan keduanya sangat haus sekali, dan hendak minta izin kepada Rosullul-loh Sallollohu 'Alaihi Wasallam akan membuka puasanya, padahal Rosululloh Sallollohu 'Alaihi Wasallam telah mengetahui keadaan mereka berdua.

Kemudian  Nabi berkata  ini dua perempuan sedang  puasa  sunnat, mereka  menahan dirinya dari pada makan makanan  yang  halal, tetapi keduanya  memakan  yang diharamkan, yaitu  keduanya sedang  mengumpat orang, yakni sama dengan memakan daging orang itu.

Lalu  Rosullulloh  menyuruh kedua perempuan  itu  supaya  muntah, kemudian keduanya muntah, ketika itu juga lalu keluar  dari  mulutnya sepotong daging busuk dan segumpal darah busuk.

Sebagaian lagi diriwayatkan, pada suatu hari Siti 'Aisyah (istri Nabi) berkata  bahwa Sofiah itu pendek, lalu  Nabi  Bersabda  Hai 'Aisyah, meskipun perkataan engkau ini hanya satu ucap, akan tetapi kalau dicampur didalam air laut niscaya akan menjadi busuk baunya.

Maka perhatikanlah anakku, kalau cuma perkataan yang pendek  saja dari  hal namimah (mengumpat) sudah begitu kejadianya, apalagi kalau  dengan perkataan pedas yang menyakitkan hati  dengan  ditambah-tambah madu lagi.

Maka  diceritakan  didalam hadist tetkala Nabi  Mi'raj, kemudian Nabi  datang  melihat

neraka, maka dilihatnya  ada  orang-orang  yang disiksa  dan diberi makan daging bangkai yang amat busuk baunya, maka lalu Nabi bertanya kepada Malaikat Jibril, Apakah dosa orang-orang itu?  jawab Jibril dosa mereka itu adalah suka mengumpat orang.

Dan diriwayatkan bahwa suatu ketika Nabi berjalan bersama sohabat­nya, diatas satu kuburan kedengaran suatu jeritan, maka  Rosullulloh berkata  Itulah orang lagi disiksa karena dosa suka mengumpat orang.

Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam
"Alghoybatu  asyaddu minaz-zina" Waqila wakaifa "qolar  rojulu yazni  summa yatubullohu 'alaihi wa inna  shohibal  ghibati  laa yughfaru lahu hatta  yaghfiru lahu shohibuhu"

Artinya :
Orang yang suka mengumpat, dosanya lebih besar dari pada berzina. Sohabat  bertanya betapa demikiankah  Nabi  menjawab  Seorang laki-laki yang berzina apabila ia bertaubat, Alloh Ta'ala akan mengampuni  dosanya. Dan sesungguhnya orang yang mengumpat, Alloh  Ta'ala tidak mengampuni dosanya sehingga orang yang di umpat suka  mengampuni akan dia.

Maka  perhatikanlah hai anakku, bagaimana besar dosa  orang  yang mengumpat, dan bagaimana keras siksaannya. Maka janganlah sekali-kali suka mengumpat atau mendengarkan orang sedang mengumpat, karena sama saja engkau akan dapat dosanya.

Dan  ampunannya itu tidak Tuhan akan terima kecuali  suka  diberi ma'af oleh orang yang di umpat itu adanya.



PASAL  14

Haram Permainan Judi
--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan  Ayat  Al-Qur'an dan Hadist  atas  haramnya  permainan judi, yaitu  main tupa'(main dadu) main  kartu, cepe'jigo, domino, lotere dan sebagainya.
Maka  sekalian  orang yang melakukan perjudian  adalah  perbuatan kotor  dan keji pada Syara' dan perbuatan maksiat dan  terlalu  busuk pada orang baik-baik.
Maka tersebut di dalam Al-Qur'an bahwa akan kejinya perjudian itu sama saja dengan menyembah berhala.

Firman Alloh Ta'ala :
"Yaa ayyuhal lazina aa-manu innamal khomru wal maysiru wal anshobu  wal azlamu rijsun min 'amalis syaithoni fajtanibu  la'allakum tuflihun"
Artinya :
Hai orang yang beriman, minum arak (minuman keras) dan main judi, dan  menyembah berhala, dan bertenung (datang ke  tukang  ramal/dukun) itu  adalah  perbuatan kotor dari pada kerjaan setan, oleh  sebab  itu jauhkan olehmu, mudah-mudahan kamu selamat di akhirat.

Sabda Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam :
"Man la'iba binnardi awinnardi syirri faqod 'asholloha  warosulahu"
Artinya :
Barang  siapa  main kartu atau main tupa' atau  main  dadu, maka sesungguhnya ia telah bermaksiat kepada Alloh Ta'ala dan Rasulnya.

Dan Nabi telah bersabda :
"Masalullazi yal'abu binnardi summa yaqumun yusholli kamasalilla­zi yatawadho- bil qoyhi wadamil hinuziri summa yaqumu yusholli ay fala tuqbalu lahu sholatun"
Artinya :
Seumpama  orang  main kartu, kemudian ia bangun  mau  sholat maka ia berwudhu seperti dengan nanah dan darah babi, lalu ia  sholat  maka  tiada akan diterima oleh Alloh Ta'ala akan  sholatnya itu.

Adapun  pada sangkaannya pemain judi itu bahwa ia  akan  mendapat untung, padahal yang sesungguhnya bahwa perbuatannya  akan  mendapat kerugian didunia dan akhirat, dan perbuatan jahat sebagaimana  pembuka jalan mencuri dan jalan segala macam kejahatan, adanya.

PASAL  15

Haram Mencuri

--------------------------------------------------------------------------------

Menyatakan  bahwa  mencuri itu telah dilarang oleh  Alloh  Ta'ala disebut di dalam Al-Qur'an.

Dan Alloh perintahkan supaya dipotong tangan si pencuri itu, dan lagi  beberapa  hadist Nabi, dan perkataan  segala  ulama  bahwasanya mencuri  itu adalah dosa besar, dan perbuatan itu amat keji dan  busuk di dalam hukum Syara' dan pada Adat.

Adapun arti mencuri itu ialah mengambil barang orang lain  dengan tiada dengan izin yang punya, sekalipun kepunyaan bapaknya atau suaminya dan meskipun sedikit jumlahnya.

Adapun  dosa  mencuri itu tidak diampuni Alloh  Ta'ala  melainkan rido'(ikhlas)  yang punya barang itu.
Syahdan yang terbilang dari pada mencuri yaitu mencuri  pengliha­tan dengan mengintip orang atau barang, yang lebih busuk lagi dari itu ialah mengintip penganten baru di dalam kamarnya, maka ini perbuatan amat  keji dan pada hukum Syara' adalah dosa besar, dan terlalu  busuk pada adat manusia dengan membuang malu sama sekali.

Syahdan lagi sebagaimana telah tersebut dari pasal yang kesepuluh sampai  pasal ini dari segala macam kelakuan yang jahat dan  perbuatan yang jahat, maka ditambah lagi disini beberapa keterangan yang dinaqol dari  kitab "Nazhatul Abshor" perihal perempuan yang jahat  perangai­nya, atau jahat kelakuannya, hal ini karena watak mereka masing-masing berthobi'at (berkelakuan) seperti binatang.

Ada perempuan yang thobi'atnya seperti tikus, setengahnya seperti monyet, ada yang seperti anjing, ada yang seperti babi, dan ada  yang seperti kalajengking.

Adapun yang thobi'atnya seperti tikus ialah orang perempuan  yang berani  merogoh-rogoh kantong baju suaminya, dan suka mencuri  isi  kantong suami.

Adapun yang seperti monyet ialah yang tiada lain kerjaannya  cuma berdandan (bersolek) dan berhias saja dengan berganti-ganti pakaian.

Adapun yang thobi'atnya seperti babi ialah yang taunya makan asal perutnya  kenyang dan suka tidur saja, dan suka  memecahkan  perabotan piring-mangkuk.

Dan yang seperti anjing ialah perempuan yang suka mengatai  orang dan mengatai suaminya, bilang suaminya miskin tiada ber-uang, dan manakala dilihatnya suaminya kantongnya penuh, maka dihormatinya  suaminya dengan perkataan yang manis-manis.

Adapun  yang  seperti  kalajengking ialah  perempuan  yang  tiada senang  diam dirumah, kerjaannya tiada lain membawa omongan  dikarang-karang, dusta  dan mengumpat dan namimah, mengadu-ngadu  satu  sama lainnya.

Maka itulah thobi'at perempuan (yang tidak baik) dan bila  diteruskan sebutannya hanya akan memalukan saja bagi yang mendengarnya.

Maka  hendaklah masing-masing menjauhkan  sungguh-sungguh  segala sifat tersebut bagi dirinya, sebab sifat ini terlalu keji dan  terlalu jahat, jua adanya.

PASAL  16

Larangan Syara’ atas Bunyi2an yang Haram

--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan pertegahan (larangan) Syara' atas bunyian (bernyanyi) yang haram  dan melihat permainan itu.

Adapun bunyi-bunyian (nyanyi-nyanyian) yang haram itu telah dite­gah (dilarang) oleh Alloh Ta'ala didalam Al-Qur'an, dan telah  ditegah oleh  Rosullulloh  dan dinyatakan oleh sekalian  ulama  akan haramnya bunyi-bunyian itu didalam kitab-kitabnya masing-masing, karena  lazim­nya  bunyi -bunyian itu menarik kepada minum arak  atau minum-minuman keras serta membawa lalai kepada ibadat. Oleh sebab itu besar dosanya bagi mereka yang mendengar bunyi-bunyian itu.

Sebagai lagi diriwayatkan bahwa nanti dihari qiyamat Alloh Ta'ala menyuruh  Malaikat Rohmat memanggil orang yang tiada  suka  mendengar bunyi-bunyian yang haram.

Lalu  Malaikat  memanggil  mereka itu  serta  disediakan  baginya tempat  duduk yang mulia daripada Kasturi, setelah mereka duduk  Alloh Ta'ala menyuruh Malaikat menghibur mereka dengan lagu-lagu yang  merdu sambil mengucap Tasbih kepada Alloh Ta'ala.

Maka  kemudian Malaikat itu melagukan dengan suaranya  yang  amat merdu  yang belum pernah didengar oleh manusia, suaranya  dan  lagu-lagunya yang merdu itu, seperti suara Malaikat itu, adalah  pembalasan Tuhan Robbul 'Alamin kepada mereka yang suka menjauhkan dirinya  dari­pada mendengar bunyi-bunyian yang haram waktu di dunia.

Maka nyatalah sudah bagi orang mu'min bahwa lebih dari kenikmatan dunia, mereka bisa dapat merasakan didalam syurga.

Maka sebab  bunyi-bunyian itu di-haramkan karena  umumnya  dapat melalaikan ibadat dan lebih menarik kepada maksiat  daripada  berbuat kebajikan.

Adapun bunyi-bunyian yang telah diharamkan seperti  wayang, topeng, orkes, komedi dan sebagainya.

Alloh Ta'ala telah menyatakan bahwa segala apa perbuatan  maksiat itu  dilarang oleh Nya, dan Alloh Ta'ala berjanji akan  memberi  siksa kepada mereka yang melakukan yang diharamkan itu, maka oleh sebab  itu tiada ada yang suka melihat permainan yang haram, kecuali telah lemah imannya dan telah membuang aturan agamanya dan telah hilang malunya.

Mereka bercampur baur laki-laki dan perempuan yang bukan  mahrom­nya yang akan membawa mereka dekat kepada berbuat zina.

Maka  dikhawa­tirkan mereka yang melihat akan tertarik lalu jadi meniru akan tingkah laku dan perbuatan yang kurang sopan daripada tukang nyanyi (artis-artis).

Perbuatan  itu  yang harus mereka jauhkan, maka  tiap-tiap orang yang  beriman yang ada punya rasa dan takut kepada Alloh Ta'ala, nis­caya  ia tiada  suka melihat permainan yang  sedemikian itu, karena perbuatan itu dapat melalaikan ibadat, oleh karena asyiknya  mendengar bunyi-bunyian itu, karena itu orang yang beriman akan  merasa benci mendengar bunyi-bunyian semacam itu, jua adanya.

Menyatakan  pertegahan  Alloh Ta'ala di dalam  Al-Qur'an  tentang haram  minum arak anggur, minuman keras dan minuman yang  mabuk  karena minum-minuman itu.

Orang  akan  jadi hilang akal, sedangkan akal itu  adalah  nikmat Tuhan  yang sangat mulia. Alloh Ta'ala melarang keras minuman itu  dan akan menyiksa kepada siapa yang melanggar larangan itu, dengan  berma­cam-macam siksaan di dalam neraka.

Bermula telah tersebut di pasal empatbelas bagaimana besar  dosanya  orang yang minum itu, sama besar dosa-nya dengan  dosa  menyembah berhala.

Adapun  sesungguhnya bagi mereka  yang jadi  pemabukan, pertama-tama tiada akan diterima oleh Alloh Ta'ala segala sholatnya, tiada diterima puasanya dan tiada diterima amal ibadatnya yang lain.

Di dalam kubur ia disiksa dengan api neraka sampai hari  kiyamat,ketika  bangkit dari kubur, hitam mukanya menakutkan, lidahnya  keluar panjang  terjulur sampai kedadanya, air ludahnya mengalir terus  dari mulutnya yang amat busuk baunya, tiap-tiap orang sangat jijik  melihatnya dan tak mau dekat padanya.

Di  dalam neraka diberi minum darah dan nanah yang mengalir  dari farji (kelamin) perempuan yang berzina, selain itu diberi minum  bisa ular yang amat busuk baunya.

Baru saja dekat mukanya, rontoklah daging mukanya, dan bila diminum hancur badannya.
Maka itulah siksanya orang yang minum-minuman yang haram, itu adanya.

Pasal 17

Haram Minuman Keras

--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan  pertegahan  Alloh Ta'ala di dalam  Al-Qur'an  tentang haram  minum arak anggur, minuman keras dan minuman yang  mabuk  karena minum-minuman itu.

Orang  akan  jadi hilang akal, sedangkan akal itu  adalah  nikmat Tuhan  yang sangat mulia. Alloh Ta'ala melarang keras minuman itu  dan akan menyiksa kepada siapa yang melanggar larangan itu, dengan  berma­cam-macam siksaan di dalam neraka.

Bermula telah tersebut di pasal empatbelas bagaimana besar  dosanya  orang yang minum itu, sama besar dosa-nya dengan  dosa  menyembah berhala.

Adapun  sesungguhnya bagi mereka  yang jadi  pemabukan, pertama-tama tiada akan diterima oleh Alloh Ta'ala segala sholatnya, tiada diterima puasanya dan tiada diterima amal ibadatnya yang lain.

Di dalam kubur ia disiksa dengan api neraka sampai hari  kiyamat,ketika  bangkit dari kubur, hitam mukanya menakutkan, lidahnya  keluar panjang  terjulur sampai kedadanya, air ludahnya mengalir terus  dari mulutnya yang amat busuk baunya, tiap-tiap orang sangat jijik  melihatnya dan tak mau dekat padanya.

Di  dalam neraka diberi minum darah dan nanah yang mengalir  dari farji (kelamin) perempuan yang berzina, selain itu diberi minum  bisa ular yang amat busuk baunya.

Baru saja dekat mukanya, rontoklah daging mukanya, dan bila diminum hancur badannya.

Maka itulah siksanya orang yang minum-minuman yang haram, itu adanya.

Pasal 18

Larangan membuat bid'ah

--------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan pertegahan (larangan)  Syara' atas membuat bid'ah, dan  menyatakan bahwasanya bid'ah  itu pengajaran syaithon, yang diikuti  oleh  orang yang tiada iman.

Bermula Sabda  Nabi Sallollohu 'Alaihi Wasallam ; Barang  siapa pergi  kepada  dukun melihatin, meskipun ia tiada  percaya  kepadanya, maka  tiada  diterima sholatnya empat puluh hari lamanya, adapun jika ia percaya dukun, ia telah kafir dengan Al-Qur'an.

Dan  kata  setengah  ulama, barang siapa suka  pada  ahli  bid'ah niscaya dihapuskan segala amalnya yang sholeh, dan dikeluarkan imannya dari hatinya.

Adapun warna-warni bid'ah telah dinyatakan di dalam kitab "Manhajal Istiqomah" maka tiada dipanjangkan disini segala sebutannya.

Adapun  dibuat  ganti dari pada membuat bid'ah  itu, maka  yaitu dengan  membaca ayat Al-Qur'an, seumpama ayat Kursy dan Qul  Huwallohu Ahad, dan Qul 'uzu birobbinnas, Qul 'uzu birobbil falaq, dan  tiap-tiap zikir atau doa' yang dibaca untuk tolak segala kejahatan.

Maka  itulah  yang  dimaqbul oleh Alloh  Ta'ala, dengan  izinnya tertolaklah segala macam kejahatan.

 **(Yang dimaksud bid'ah pada bab ini antara lain kepercayaan pada dukun ramal, dukun teluh, dukun pelet dlsb- pen)


PENUTUP
Translit Kitab "PERHIASAN BAGUS"
Karya : Syekh Usman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya Alwi.
--------------------------------------------------------------------------------



Maka  inilah penghabisan risalah yang bernama "PERHIASAN  BAGUS"

Maka kami harap pada Alloh Ta'ala bahwa Ia memberi Taufik dan  Hidayat bagi  tiap yang membaca ini risalah, dan  mendengar  padanya, supaya boleh ia menurut pengajaran yang ada di dalamnya, dan boleh ia  menda­pat lima keuntungan besar yang tersebut di awal risalah ini adanya.

Washollollohu 'Ala Sayyidina Muhammadin Wa'ala Alihi  Washohbihi Wasallam, Walhamdulillahi Robbil 'Alamin.

Telah  selesai dari pada mentahshilkan risalah ini bulan  Jumadil Awwal tahun hijriyah 1312.

Dan  telah selesai di translitkan oleh saya ; Hj. Retno Wahyudiaty, SE. pada bulan Oktober tanggal  15,1992  pukul 10:25 PM atau 22.25 WIB. di Jakarta.
                      

7 komentar:

  1. aswr wb, hj retno, syukron atas terjemah kitab perihasan bagus, saya ijin paste untuk diberikan kepada keluarga, semoga menjadi berguna, dan allah membalas kebaikan ibu, amiiin

    BalasHapus
  2. Hari gini masih pakai aksesoris perhiasan sama dengan lainnya, hehe
    Udah gak zamannya lagi sis..Yuk pakai yang spesial perhiasan nama yang tiada duanya.
    Ada banyak pilihan perhiasan, mulai dari kalung nama dengan spesial liontin nama khusus,
    yang bertuliskan nama anda. Juga ada gelang nama dengan variasi rantai ataupun plat pipih
    Ada juga cincin nama khusus yang terukir nama anda ataupun pasangan anda. Bisa juga sebagai pelengkap,
    yaitu anting nama, dan yang suka untuk urusan tampilan saat dinas bisa pakai bross nama.
    Semuanya itu hanya ada disini >> Perhiasan Nama Cantik

    BalasHapus
  3. Terima kasih ini sangat membantu sekali...

    BalasHapus
  4. Sangat tersentuh dan sangat membatu untuk mengetahui

    BalasHapus
  5. Ada yang tau kitab habib 'utsman bin yahya yang berjudul suluh zaman

    BalasHapus